eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Sudah jadi tradisi acara tahunan, setiap hari pertama Idul Fitri, siang menjelang sore, masyarakat yang berada khususnya di Kota Nanga Pinoh, Melawi, berbondong-bondong ke tepian sungai dan Jembatan Melawi 1. Di tempat itu mereka melakukan perang meriam karbit dan perang mercon antarbeberapa kampung (desa) yang dipisah oleh aliran sungai Melawi tersebut. Namun, jangan dibayangkan ini perang sungguhan. Hanya seru-seruan dan memeriahkan 1 Syawal Idul Fitri.
Bagi yang tidak tahan dengan suara nyaring dan kagetan, ada baiknya berhati-hati atau tidak mendekat ke lokasi. Karena suara letupan dari meriam karbit ini lumayan menggetarkan. Belum lagi mercon bisa-bisa mengarah kepada dan bisa melukai tubuh.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ribuan warga akan hadir menyaksikan perang meriam karbit dan mercon tersebut hingga jembatan tak bisa dilalui alias macet. Aksi perang meriam dan mercon ini sebenarnya sangat membahayakan pengunjung maupun pengendara yang sedang melintas.
Terkait itu, Kapolres Melawi, AKBP Oki Waskito mengatakan tidak melarang atau menindak mereka yang terlibat saat perang meriam karbit dan mercon tersebut, karena sudah menjadi tradisi dilakukan setiap Idul Fitri. Namun harus mengutamakan keselamatan.
“Ini kan bukan perang sungguhan hanya perang hiburan antar warga dalam rangka merayakan Idul Fitri, jadi kita minta tidak ada terjadi yang tak kita inginkan nanti. Jadi kita juga meminta kepada warga untuk melakukan perang mariam karbit sedikit jauh dari jembatan, sebab bisa membuat kemacetan nantinya,” harap Kapolres, belum lama ini.
Oki juga menghimbau lokasi perang mercon tersebut kalau bisa dipindah agak menjauh dari Jembatan Melawi 1 untuk menghindari arus macet saat perang-perangan itu berlangsung. Begitu juga arah kembang api saat dilepas atau dilempar tidak mengarah kepada penonton terlebih yang menonton diatas Jembatan Melawi 1. Sesuai laporan yang diterima, saat perang itu berlangsung ada saja penonton yang terkena mercon hingga melukai tubuh.
“Nah, ini yang tak kita inginkan, maka kami minta kepada rombongan perang-perangan tersebut mengutamakan keselamatan. Jangan sampai ada yang terkena mercon maupun petasan nanti dan jangan sampai menganggu lalu lintas,” pungkasnya.
Reporter: Dedi Irawan
Editor: Kiram Akbar