Penyelundupan Lima Paket Berisi 500 Detonator Tujuan Pontianak

TNI/Polri Perlu Meningkatkan Pengawasan di Daerah Perbatasan

PEMICU PELEDAK. Ratusan detonator yang ditemukan petugas X-Ray Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar yang rencananya akan dikirim ke Pontianak. Polisi for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Pontianak-RK.  Upaya penyelundupan lima paket berisi 500 detonator yang ditemukan di Terminal Kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/6/2017) lalu menjadi atensi masyarakat luas termasuk di Provinsi Kalbar.

Barang berbahaya tersebut ditemukan setelah petugas mencurigai lima paket yang dalam keterangan Pemberitahuan Tentang Isi (PTI) menyebutkan bahwa isi paket adalah dokumen.

Saat itu, paket berisi ratusan detonator tersebut hendak dikirim ke Kota Pontianak, Provinsi Kalbar. Melalui pengirim di Belopo, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan yang disembunyikan di dalam roti dan kapas.

“Detonator ini merupakan bagian dari bahan peledak. Ada beberapa jenis detonator. Misalnya, detonator listrik dan detonator sumbu yang biasanya dipergunakan untuk membuat bom,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Hj Suma Jenny Heryanti, SH, MH di ruang kerjanya, Selasa (13/6).

Dalam kesempatan itu, wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Ketapang-Kabupaten Kayong Utara ini mengharapkan, aparat kepolisian dan TNI di Kalbar perlu memperketat pengawasan terlebih di daerah perbatasan yang rawan terjadi penyelundupan. “Karena detonator yang dikirim itu bisa membuat suatu bom yang bisa meledakan gedung ataupun lainnya. Ini sangat bahaya,” tegasnya.

Bersamaan itu, legislator Partai Golkar ini menegaskan, jangan sampai daerah perbatasan di Provinsi Kalbar menjadi daerah perlintasan bagi teroris untuk masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kita tidak mau Kalbar menjadi daerah perlintasan teroris. Oleh karena itu, aparat keamanan harus memperketat daerah perbatasan maupun lapangan udara di Provinsi Kalbar,” ucap Hj Suma Jenny Heryanti.

Reporter: Zainudin

Redaktur: Andry Soe