eQuator.co.id – Tabuhan rebana oleh Menteri Agama didampingi Gubernur, Wakil Gubernur dan Unsur Forkopimda mengakhiri perhelatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) XXV tahun 2019 di Kota Pontianak, Jumat malam (5/6).
Acara penutupan STQ yang digelar di Aluan-alun Kapuas, itu berlangsung meriah. Penampilan tarian jepin melayu, meliuk-liuk, menghibur para tamu undangan.
Kalbar sebagai tuan rumah STQ ke XXV berhasil meningkatkan prestasi. Dengan capaian yang cukup memuaskan.
Lima peserta STQ asal Kalbar berhasil meraih juara. Mereka adalah, Faudy Farid Albari, Sanad, Milika Kharia Khalqillah, Faturraman dan Rohidah.
Fuady Farid berhasil menyabet juara tiga cabang lomba hafalan 100 hadis. Sedangkan Sanad dan Malika Khaira Khalqillah berhasil merebut juara dua di cabang tilawah tingkat anak-anak.
Kemudian, Fathurrahman juara tiga lomba cabang tahfiz golongan 10 juz. Dan Rohidah mengunci prestasi Kalbar di cabang tahfiz golongan 30 juz dengan menyabet juara satu.
Selaian itu, Dr. H. Anas Alhifni, juga menyumbang torehan. Ia meraih juara harapan satu cabang tilawah tingkat dewasa. Selanjutnya, Khullatun Nabellah juara harapan dua cabang tahfiz 20 juz dan Ainun Jariah sabet juara harapan tiga cabang hafalan 500 hadis.
Sedangkan juara umum STQ ke XXV direbut Provinsi DKI Jakarta. Peringkat dua Banten, peringkat tiga Sumatera Utara, peringkat empat Sulawei Tenggara dan peringkat lima Kalimantan Barat.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji bangga dengan Kalbar yang sudah mampu menebus prestasi lima besar STQ tingkat nasional. Dalam sambutannya, Sutarmidji bersyukur bisa meraih juara satu hafalan Alquran 30 juz.
Dikesempatan itu, mantan wali kota Pontianak dua periode, itu menyampaikan komitmennya untuk merealisasikan program mencetak hafiz dan hafizah lebih banyak lagi. Dalam waktu lima tahun ke depan ia akan berupaya melahirkan lima ribu hafiz dan Hafizah.
Di kesempatan yang sama, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kalbar yang telah sukses menyelenggarahan STQ ke XXV tersebut.
Menurutnya, ajang ini merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan semangat dan gairah umat Islam untuk membaca, memahami dan mengamalkan Al Qur’an. Sebagai sumber ilmu dan peradaban yang mencerahan. Lukman berharap, para Qori dan Qoriah yang telah menunjukkan kemampuan dalam membaca dan menghafal ayat-ayat kitab suci Al Qur’an di STQ tersebut menjadi pelopor pendidikan Al Qur’an di lingkungan masing-masing. Ia juga berharap, setiap provinsi, kabupaten, maupun kota juga serius memfasilitasi pemberantasan buta aksara Al Qur’an.
Narasi : Abdul Halikurrahman
Foto : Humas Pemprov Kalbar for RK