eQuator.co.id – Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara memiliki gugusan pulau yang indah untuk dinikmati. Selain itu, salah satu desa di Kepulauan Karimata ini menyimpan sejarah. Desa Padang namanya.
Desa Padang ini sama dengan desa-desa lainnya di Kepulauan Karimata. Namun ada tiga peninggalan sejarah yang membedakannya. Yakni meriam peninggalan VOC, makam Raja Karimata Tengku Abdul Jalil, serta bekas telapak kaki Laksamana Cheng Ho.
Meski hanya bisa ditempuh dengan jalur air dan memakan waktu belasan jam dari pusat Kayong Utara, pada akhir pekan, tidak jarang tempat bersejarah ini ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi pada Ramadan ini, banyak warga yang berziarah ke Makam Raja Karimata tersebut.
JEPRET MERIAM. Salah seorang wisatawan mengabadikan detail konstruksi meriam peninggalan VOC di Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara-Ocsya Ade CP
MAKAM RAJA KARIMATA. Salah satu masyarakat Desa Padang menjelaskan tentang sejarah Kerajaan Karimata di Makam Raja Tengku Abdul Jalil-Ocsya Ade CP
MENCARI JEJAK KAKI LAKSAMANA CHENG HO. Wisatawan mencari dan mengabadikan jejak-jejak Laksamana Cheng Ho di bebatuan Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara-Ocsya Ade CP
MENGUKUR JEJAK KAKI LAKSAMANA CHENG HO. Salah satu wisatawan mengukur besar kakinya dengan jejak kaki Laksamana Cheng Ho-Ocsya Ade CP
TRANSPORTASI ANDALAN KE DESA PADANG. Kapal-kapal kayu ini menjadi transportasi andalan masyarakat Desa Padang, Kepulauan Karimata. Kapal-kapal ini juga dipakai untuk nelayan melaut-Ocsya Ade CP
LAMBANG VOC. Di meriam ini terlihat jelas lambang VOC yang menandakan bahwa meriam-meriam ini merupakan buatan dan peninggalan VOC pada masa itu-Ocsya Ade CP