eQuator.co.id – Mempawah-RK. Memeriahkan perayaan Robo-robo, Rabu (30/11), banyak kegiatan yang digelar di Kabupaten Mempawah. Tidak hanya Keraton Amantubillah Mempawah yang menggelar ritual, pemilik Restoran Pengkang di Desa Peniti, Kecamatan Siantan Dra Hairani menyajikan sesuatu yang unik, yaitu pengkang raksasa.
Pembuatan pengkang raksasa melibatkan puluhan karyawan dibantu masyarakat sekitar Restoran Pengkang. Pengkang sepanjang 7 meter itu menghabiskan bahan dasar pulut sebanyak 400 kilogram, udang ebi 15 kilogram dan kelapa sebanyak 400 biji. “Saya terinspirasi dari Kota Singkawang yang pernah membuat kue keranjang raksasa. Saya pikir kenapa tidak coba membuat pengkang raksasa sepanjang 7 meter yang dimakan secara beramai-ramai oleh masyarakat,” ucap anggota DPRD Mempawah itu.
Dia mengungkapkan, proses pembuatan pengkang raksasa tidaklah mudah, melibatkan banyak orang untuk mempersiapkan bahan hingga memanggang pengkang. “Ini merupakan kali pertama kita buat sepanjang 7 meter, tanpa mengubah bentuk asli pengkang tentunya,” ucap Hairani.
Wanita kelahiran 16 Maret 1963 itu menuturkan, proses pembentukan pengkang raksasa sangat sulit, butuh daun pisang, kawat nyamuk, besi dan alumunium foil dalam proses pembuatan. “Setelah pulut dimasukkan dalam daun pisang lalu dibungkus dengan alumunium foil, dan dibalut dengan kawat jaring serta diikat dengan besi. Proses memasak juga membutuhkan banyak orang untuk membalikkan pengkang yang bentuknya besar itu,” tuturnya.
Selain itu, pembuatan pengkang sengaja dikaitkan dengan Robo-robo, karena sebelum masyarakat memakannya beramai-ramai, dilakukan doa tolak bala untuk mensyukuri hasil yang telah didapat saat ini. “Dengan doa yang kita panjatkan, kita berharap agar hasil pertanian, hasil nelayan, hasil perdagangan dan lain sebagainya dapat meningkat kedepan,” harapnya
Dia berharap, dengan adanya pembuatan pengkang raksasa ini dapat memperkenalkan makanan ciri khas Kalbar, terlebih di Kabupaten Mempawah itu sendiri. “Semoga tahun depan dapat membuat pengkang raksasa kembali, dengan panjang yang lebih dari sekarang,” harapnya.
Reporter: Ari Sandy
Redaktur: Yuni Kurniyanto