Penghuni Rumah Tewas Terpanggang

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran

TINGGAL PUING. Warga sedang membereskan rumah yang tinggal setelah dilahap api--Andi Ridwansyah

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kebakaran di Jalan Sungai Selamat, Gang Teluk Betung 1, Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara meratakan satu unit rumah, pada Kamis (30/5) sekira pukul 02.30 WIB. Akibat musibah itu, seorang pria yang bernama Eng Yao Meng, tewas terbakar bersama rumahnya.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol M Anwar Nasir yang datang ke lokasi menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran yang menewaskan pria 54 tahun ini. Terkait apakah korban bunuh diri atau murni kebakaran.

“Dari keterangan saksi yang ada di lokasi saat kejadian, tak ada yang mengetahui secara pasti penyebab api. Dari keterangan warga, tiba-tiba sudah melihat kobaran api dalam skala besar,” katanya kepada wartawan, Kamis (30/5) pagi.

Sementara akses jalan yang kecil membuat petugas pemadam kebakaran sulit untuk mencapai titik api. Sehingga menghambat proses pemadaman. “Korban ditemukan petugas dalam posisi terlentang dan hangus di kamarnya. Kondisinya 100 persen terbakar,” jelasnya.

Kuat dugaan korban bunuh diri karena berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian korban sempat menghubungi temannya melalui sambungan telepon dan berkata bahwa ingin bunuh diri.

Mendengar kabar tersebut, teman korban segera mendatangi rumah korban. Namun nahas, ketika sampai, rumah korban sudah dilahap si jago merah.

Saat ini, kata Kapolresta, pihaknya telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat yang ada di dalam rumah. “Kita menemukan cukup banyak korek api berbahan gas kemudian ada bukti bahwa yang bersangkutan baru saja mengajukan pinjaman di salah satu bank,” terangnya.

Ia melanjutkan, hasil analisis sementara pada saat kejadian tersebut ada masyarakat yang mendengar suara minta tolong. Namun ada pintu yang terbuka. “Agak kejanggalan. Biasanya mencari (celah, red) untuk menyelamatkan diri. Namun korban berada di kamarnya sendiri. Kesempatan menyelamatkan diri memang ada,” jelasnya.

Kapolresta melanjutkan, berdasarkan informasi bahwa korban dililit utang. Sebab sudah ada beberapa pihak yang menagih ke pihak keluarganya. Kendati demikian,  informasi-informasi tersebut masih perlu didalami. Sehingga Kapolresta telah memerintahkan jajarannya untuk melanjutkan proses penyelidikan untuk mengetahui secara pasti berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Ia melanjutkan, bahwa korban juga diketahui telah bercerai sekitar 15 tahun yang lalu. “Dari informasi yang kita dapat juga bahwa korban sudah lama bercerai dengan istrinya, sementara meninggalkan empat orang anak. Tiga anaknya ikut ibunya ke Taiwan, sementara satu ada di sini. Namun saat kejadian, anaknya sedang tidak berada di rumah,” terang Kapolresta.

Sementara itu, korban yang sehari-hari juga diketahui bekerja sebagai penjual pupuk berbahan kotoran ayam.

Di tempat yang sama, Ketua Forum Komunikasi Pemadam Kebakaran Kota Pontianak, Ateng Tanjaya mengatakan, salah satu kendala yang harus dihadapi pasukan pemadam kebakaran dalam menanggulangi kebakaran di lokasi adalah selain lokasi yang sulit dijangkau dan kejadian juga pada saat pagi hari.

Menurutnya, pukul 02.00 WIB adalah waktu untuk setiap orang beristirahat dan tak menyangka akan ada kejadian seperti ini. “Pertama dapat laporan dari unit pemadam Kapuas Bhakti saat melihat seperti ada api membara dari arah Siantan. Setelah dicek ternyata kejadian di Teluk Betung 1, dan saya langsung meminta rekan terdekat untuk merapat,” katanya.

Ateng melanjutkan, saat rekan-rekan merapat ke lokasi, api sudah dalam keadaan sangat besar. Pasukan pemadam dari berbagai yayasan cepat tanggap untuk melakukan pemadaman dan api dapat diapadamkan kurang lebih dalam kurun waktu satu jam.

“Mengenai akses jalan yang sulit dan sempit memang benar. Selain itu beberapa pemadam ada yang nyasar karena mencari lokasi kejadian,” tambahnya.

Saat proses pemadaman, Ateng juga membenarkan bahwa ada laporan adanya korban yang sedang berada di dalam rumah yang terbakar. Namun saat hendak dievakuasi, korban tak bisa ditemukan. Baru pada saat paginya, sekitar pukul 06.00 WIB, pihaknya mendapat laporan bahwa korban yang terjebak tersebut sudah ditemukan.

“Sedangkan untuk penyebab kebakaran kita belum tahu. Tapi yang pasti kita tahu bahwa rumah itu terbuat dari bahan semi permanen (serba kayu). Jadi ketika kita semprot menggunakan water canon, rumah tersebut langsung roboh,” tutupnya.

Laporan: Andi Ridwansyah

Editor: Ocsya Ade CP