Pencurian Berkeliaran Warga Bangun Pos Ronda

BANGUN POS RONDA. Warga Desa Mandor, Landak bergotong-royong membangun pos ronda malam, Minggu (14/2). ANTONIUS

Mandor-RK. Warga Mandor, Landak resah. Pasalnya tabung gas elpiji mereka diincar maling. Pencuri masuk dengan membengkas jendela dan beraksi dinihari.
“Hampir satu bulan ini warga Mandor sering kehilangan barang di dalam rumah. Barang yang sering hilang tabung gas dan kompornya,” ujar Janita, ketua RT 08, RW 2 Desa Mandor, kepadaa Rakyat Kalbar, Minggu (14/2).
Dikatakan Janita, selama ini banyak warga yang melapor kehilangan tabung gas, mesin air dan peralatan rumah tangga lainnya. Kehilangan barang diketahui pada paginya.
“Menjaga keamanan lingkungan desa, kami dari RT 08, membangun pos ronda malam. Selama satu minggu ini, kami sudah melaksanakan ronda malam. Karena wilayah Desa Mandor ini cukup luas, maka kami hanya menjaga di daerah RT nya saja. Sedangkan untuk RT lain mereka juga akan bangun pos ronda malam,” papar Janita.
Janita berharap semua RT dan masyarakat mau bersama-sama ronda malam secara bergiliran. Menjaga keamanan yang selama ini membuat warga resah.
“Jika semua masyarakat mengadakan ronda malam di wilayahnya masing-masing, orang yang akan melakukan kejahatan tentu tidak bisa. Kita ingin Desa Mandor tetap aman dan nyaman seperti dulu lagi,” harapnya.

Warga Mandor, Lipinus mengaku di rumahnya pernah ada orang yang masuk dari belakang pada malam hari. Ketika ia mendengar ada bunyi orang berjalan, langsung menghampiri dari dekat, dan orang itu langsung kabur.
“Saya langsung teriak dan tetangga juga bangun mau mengejar orang itu. Tapi karena kondisi malam, orang yang masuk di rumah saya itu juga sudah kabur, kami hanya bisa waspada saja, tidak bisa mengejarnya terus. Karena kondisi malam pasti tidak juga akan ketemu,” kata Lipinus.
Menurut Lipinus, masyarakat secara bergiliran melakukan ronda malam. Karena sudah hampir satu bulan ini, warga resah sering kehilangan barang di dalam rumah. “Maka kita lebih baik ronda saja,” ujarnya.
Sementara W Cindi mengaku kehilangan mesin air yang sudah lama ia pasang di atas sumurnya. Padahal mesin air itu sudah lama, hidupnyapun sudah susah, air sedotnyapun sudah tidak terlalu kuat. “Kondisi seperti itu juga masih ada yang mencurinya,” kesalnya.
“Memang dasar sudah pencuri, biar sudah dipaku dengan kuat pun tetap bisa dia curi. Apapun bisa ia lakukan. Cuma kitakan kasihan meihat orang yang kehilangan barang,” sambung Cindi. (ius)