-ads-
Home Rakyat Kalbar Kapuas Hulu Pemkab Kuliahkan Lima Siswa ke Fakultas Kedokteran Untan

Pemkab Kuliahkan Lima Siswa ke Fakultas Kedokteran Untan

Penuhi Kebutuhan Dokter di Kapuas Hulu Melalui Program Beasiswa

Seleksi : Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero menyematkan tanda kalung peserta seleksi beasiswa kedokteran di Aula kantor Bappeda setempat, Selasa (26/3). Andreas-RK.

eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Untuk memenuhi kebutuhan dokter di daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu kuliahkan putra-putri daerahnya ke Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, melalui program kerja sama. Tahun  ini, lima orang yang akan biayai Pemkab dan saat ini masih dalam tahapan seleksi terhadap puluhan pelajar berprestasi untuk menentukan yang bakal dikuliahkan nantinya.

Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero mengatakan program beasiswa kedokteran sudah ada sejak lama. Namun sempat berhenti, kemudian beberapa tahun lalu dan sekarang dilanjutkan kembali, karena Kapuas Hulu sanggat butuh tenaga dokter. “Beberapa tahun lalu program beasiswa dokter ini sempat berhenti, sekarang dilanjutkan terus, karena memang kebutuhan daerah,”  ungkap Antonius, disela kegiatan seleksi beasiswa kedokteran di Aula Bappeda Kapuas Hulu, Selasa (26/3).

Antonius menuturkan sudah banyak siswa yang disekolahkan Pemkab dan jadi dokter. Ini menujukan progran beasiswa tersebut  berjalan baik. “Seberapa banyak itu yang kita kirim, sebanyak itu juga yang kembali jadi dokter dan mengabdi di Kapuas Hulu. Mengabdinya paling tidak 15 tahun, sebelum itu tidak boleh minta pindah,” tegasnya.

-ads-

Kepala Bagian Kesra Setda Kapuas Hulu, Iwan Setiawan menambahkan, untuk seleksi awal beasiswa kedokteran tahun ini persertanya  98 orang, mereka berasal dari 27 sekolah se-Kapuas Hulu. Dari seleksi ini diambil  15 orang, kemudian dites secara komputer nanti hasilnya jadi 5 orang.  “Nah mereka yang lima orang ini yang akan di SK-kan oleh bapak Bupati untuk menerima beasiswa kedokteran dari Pemda Kapuas Hulu,” jelas Iwan.

Ketika sedang menempuh pendidikan dokter, para mahasiswa tersebut juga masih dalam pemantauan Pemkab Kapuas Hulu. “Mereka yang sudah dikirim ke Fakultas Kedokteran Untan akan terus kita pantau, kita juga kasi mereka motivasi agar terus semangat dalam belajar hingga menyelesaikan studinya,” ujur Iwan.

Terkait kerjasama beasiswa kedokteran dengan Untan, kata Iwan hal itu sudah dilakukan sejak tahun 2001, namun sempat putus, kemudian lanjut kembali tahun 2015 sampai sekarang. Untuk beasiswa kuliah mahasiswa kedokteran, tahun ini Pemkab sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,7 miliar. “Mereka yang sudah selesai dan jadi dokter sudah banyak, mereka di Kapuas Hulu ini bertugas di kecamatan-kecamatan,” papar Iwan.

Bagi penerima beasiswa kedokteran ini, kata Iwan harus serius belajar. Apabila gagal karena faktor kesalahan dari yang bersangkutan maka harus kembalikan dana yang telah Pemkab keluarkan untuk kuliahnya. “Kita berusaha lakukan pembinaan dulu, baru pemanggilan untuk kita cari apa kendalanya,” kata Iwan.

Namun sambung Iwan, jika memang sudah deadline dari Untan dan kesalahan mahasiswa itu sendiri, maka yang bersangkutan harus kembalikan uang kuliah yang sudah dikeluarkan Pemkab untuk beasiswanya. “Namun selama ini belum pernah terjadi dari Kapuas Hulu,” ucapnya.

Sementara itu,  Ketua Tim Seleksi mahasiswa penerima beasiswa dokter dari Untan, Aswandi menyampaikan, tahun ini yang melanjutkan kerjasama ada tiga kabupaten, salah satunya Kapuas Hulu. “Kabupaten yang banyak mengirim itu Kapuas Hulu. Kalau Sanggau ada tiga orang, Sintang ada tiga orang,” jelas Aswandi.

Dikatakan Aswandi, beberapa tahun sebelumnya banyak kabupaten yang bekerjasama dengan Untan dalam program beasiswa mahasiswa kedokteran ini. Namun karena daerah itu sudah merasa kebutuhan dokter cukup maka tidak dilanjutkan lagi. “Namun bagi yang sudah putus kerjasama seperti itu masih tetap bisa kerjasama lagi,” ujarnya.

Menurut Aswandi dengan kerjasama seperti ini bisa mengatasi kekurangan dokter di Kalbar. Sebab mereka yang lulus tersebut masih terikat kontrak untuk mengabdikan diri di daerahnya masing-masing.

 

Laporan   : Andreas

Editor      : Ambrosius Junius

 

 

 

Exit mobile version