Pemkab Bangun Jalan Desa Pasir ke Sekabuk

Perpendek Jarak Tempuh Menuju Desa Terjauh

ilustrasi. net

eQuator – Mempawah. Kecamatan Sadaniang hingga saat ini menjadi daerah dengan jarak tempuh terjauh dari ibukota Kabupaten Mempawah. Tahun 2016, Pemkab Mempawah akan membangun infrastruktur jalan dari Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir menuju Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang.

Bupati Mempawah, Ria Norsan memaparkan, pembangunan jalan saat ini telah dimulai di Desa Pasir. Badan jalan yang dibangun berkonstruksi rabat beton selebar 6 meter dan tinggi 20 centimeter. Menurut rencana, usai pengerjaan jalan menuju Desa Sekabuk, akan dilanjutkan dengan jalan menuju Desa Bunbun yang merupakan salah satu desa terjauh di Kabupaten Mempawah, setelah Desa Suak Barangan yang juga berada di Kecamatan Sadaniang. “Nanti kita dari Mempawah mau ke Desa Bunbun tidak perlu waktu satu jam setengah lagi. Cukup 40 menit sampai, kalau jalan itu sudah jadi. Begitu pula masyarakat di Sadaniang, nantinya bisa lebih cepat ke Mempawah,” ungkapnya, belum lama ini.

Nantinya, Norsan menuturkan, perjalanan darat tidak lagi harus melintasi jalan di Kecamatan Sungai Pinyuh dan Anjongan. Akses jalan bisa langsung dari Desa Pasir menuju ke Desa Sekabuk, kemudian langsung ke Sadaniang. “Kalau kita mau lewat dari Desa Sekabuk langsung ke Bunbun, akan bisa jadi alternatif, karena badan jalan juga sudah kita bangun,” paparnya.

Norsan melanjutkan, Pemkab Mempawah juga telah memprogramkan pembangunan jalan yang dapat mengakses desa terjauh, yakni Desa Suak Barangan. “Pembangunannya direncanakan tahun 2016. Saya telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Gusti Ramlana, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Hamdani untuk mendapatkan dana dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Selain infrastruktur jalan, papar Norsan, Pemkab Mempawah juga tengah mengupayakan masuknya jaringan listrik ke desa. “Kita telah bertemu dengan perwakilan PLN. Dari pertemuan yang dilakukan, PLN menyatakan kesanggupan untuk segera menyiapkan perangkat jaringan bagi desa-desa yang belum teraliri listrik,” imbuhnya.

Dia mengharapkan dukungan semua pihak dan doa dari masyarakat agar jaringan listrik bisa cepat terealisasi di desa. “Kita juga prihatin. Ini menjadi catatan kita untuk bisa memasukkan listrik ke desa,” harap Norsan.

Reporter: Ari Sandy

Redaktur: Yuni Kurniyanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.