-ads-
Home Pemilu Pemilu 2019, Pesta Demokrasi Terumit se Dunia

Pemilu 2019, Pesta Demokrasi Terumit se Dunia

BERI SELAMAT. Bahasan menyalami serta memberikan ucapan selamat kepada para PPK dan PPS yang baru dilantik di Aula Sultan Syarif Abdurrahman, Rabu (2/1). Humas Pemkot for RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kota Pontianak diharapkan berkerja dengan maksimal, sepenuh hati dan disertai rasa penuh keikhlasan, Rabu (2/1). Apabila kerja dengan sungguh-sungguh dan disertai dengan keikhlasan, maka semua akan berjalan lancar.

Apalagi pada pemilu 2019 ada tiga pemilihan yaitu pemilihan legislatif, DPD dan Pemilihan Presiden.
“Ini satu hal yang baru juga karena sebelumnya belum pernah ada serentak atau gabungan,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan anggota baru PPK dan PPS Kota Pontianak di Aula Sultan Syarif Abdurrahman.

Dengan ada pemilu serentak ini, menurut Bahasan merupakan tugas berat dari para PPK dan PPS. Dari itu, ada hal-hal yang menyangkut kepada masyarakat mengenai tahapan ataupun aturan yang telah direalisasikan maupun disosialisasikan oleh PPK dan PPS. “Apapun resikonya, apapun hambatan tetap harus dilakukan koordinasikan,” katanya.
Selain itu, kepada PPK dan PPS untuk segera berkoordinasi dengan aparat setempat guna membentuk KPPS. Mengingat waktu yang semakin dekat dan jumlah TPS yang bertambah menjadi 2001. Ia berharap, PPK dan PPS yang baru ini dapat bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga terlaksananya pemilu yang aman, tentram dan damai.

-ads-

“Para anggota PPK dan PPS diharapkan membekali diri dengan pengetahuan tentang Pemilu serta perundang-undangan yang berlaku,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Pontianak Deni Nuliadi menjelaskan ada 15 anggota PPK yang dilantik kemarin. Sedangkan di tingkat PPS ada pergantian antar waktu sebanyak 12 orang yang sekaligus dilantik. “Harapan kita mereka bisa berkerja sama untuk bersinergi melaksanakan pemilu 2019,” ujarnya.

Pemilu 2019 dikatakan Deni merupakan pesta demokrasi yang terumit di seluruh dunia. Yaitu secara serentak memilih langsung lima level pejabat negara yang nantinya kedepan akan mengatur bagaimana roda pemerintahan negara ini dalam lima tahun kedepan. “Sudah tidak ada lagi waktu untuk bersantai – santai,” pesannya.
Deni menegaskan kepada mereka dapat menjaga integritas dan independensinya. Karena itu merupakan modal utama. Dari itu Deni meminta untuk menjalankan tugasnya dengan sungguh – sungguh. Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan serta norma etik yang ada.
“Artinya integritas penyelenggara pemilu itu mutlak menjadi syarat utama yang harus dijaga. Tolong dijaga integritasnya,” tegas Deni.

Menurutnya, apa gunanya pemilu terselenggara, jika integritas tidak baik. Lalu publik tidak mempercayai kegiatan pemilu kedepan. Deni menyebutkan untuk anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terdiri dari tujuh orang disetiap TPS. Dimana TPS Kota Pontianak berjumlah 2001. Sehingga total anggota KPPS sebanyak 14007 orang. “Untuk pemilih yang sudah terdaftar sebanyak 458.889 di DPT,” sebut Deni.

Laporan: Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi 

Exit mobile version