Pemerintah Perlu Perhatikan IBI Kalbar

Belum Punya Sekretariat

Hj. Yusniati

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Hingga saat ini Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kalbar “tak punya rumah” alias tidak memiliki sekretariat. Padahal di Kalbar, komunitas bidan ini telah hadir selama 35 tahun.

Ketua IBI Kalbar, Hj. Yusniati mengungkapkan, sepanjang ini kediamannya dijadikan sekretariat. Hal itu menyusul IBI belum memiliki bangunan permanen yang bisa dijadikan markas para bidan.

“Meski begitu, saya tetap berjuang meningkatkan pelayanan kesehatan. Khsusunya untuk ibu dan anak,” kata Hj. Yusniati ketika memimpin Rakerda ke IV IBI Kalbar di Pontianak, Sabtu (9/9) lalu.

Kendati tak punya sekretariat, Yusniati dan para penggawa tetap menjalankan program organisasi. Dia menyayangkan, eksistensi IBI kurang mendapat perhatian pemerintah. Padahal, keberadaan IBI sangat strategis.

“Saya sudah mencoba menemui otoritas terkait. Tapi kami selalu mendapat jawaban bahwa untuk kedinasan saja, ruang tidak cukup. Mendengar jawaban itu, saya bilang tidak apa-apa. Saya pulang saja,” kisahnya.

Yusniati tak patah arah. Dia pun mengerahkan kemampuan para pengurus IBI. “Saya mencoba menarik iuran kepada anggota. Mudah-mudahan bisa terkumpul untuk kepentingan organisasi,” serunya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr. Andi Jap, M.Kes menyampaikan, jangan semuanya harus bergantung kepada pemerintah. Pada saat pemerintah memang bisa membantu tidak masalah. “Karena organisasi profesi inikan juga banyak. Ada IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan sebagainya,” jelasnya.

Dia menambahkan, pada saat satu diperhatikan, ya lain juga mesti mendapat perlakuan sama. “Kita tidak boleh pilih-pilih kasih saat pemerintah belum bisa memfasilitasi. Kalau bisa, ada upaya sendiri itukan bagus,” tuturnya.

Andi Jap berpandangan, tidak ada sekretariat, bukan masalah. “Yang diperlukan itu adalah eksistensi organisasi. Bagaimana bisa menjalankan fungsinya,” katanya.

Dia mendukung upaya Ketua IBI Kalbar kreatif dan inovatif memikirkan keberlangsungan organisasi. “Tidak apa-apa saat ini menarik iuran. Melalui fasilitas sendiri, mungkin bisa menyewa kantor. Itu tidak masalah,” tutupnya. (dsk)