eQuator – Singkawang-RK. Untuk merealisasikan pembangunan Bandar Udara (Bandara), Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang dihadapkan pada persoalan pembebasan lahan. Untuk mengatasinya, Singkawang pun belajar ke Kabupaten Sintang.
Untuk belajar tersebut, Pemkot Singkawang mengirim Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut dan Udara, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Singkawang, Eko Susanto untuk berkunjung ke Dishubkominfo Sintang
“Kunjungan ini untuk mencari informasi, sekaligus pembelajaran tentang metode dan mekanisme pembebasan lahan Bandara Tebelian Kabupaten Sintang yang meliputi metode ganti rugi persyaratan dan peluang terkait pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota,” kata Eko kepada wartawan, kemarin.
Menurut Eko, pembebasan lahan untuk Bandara merupakan masalah yang sangat krusial. Sehingga perlu koordinasi dan dukungan dari semua instansi terkait.
Terpisah, Sekretaris Dishubkominfo Sintang, Syaiful Rahman berharap dapat memberikan masukan ke Pemkot Singkawang terkait pembebasan lahan untuk Bandara Singkawang.
“Semoga informasi serta data-data yang kami berikan dapat diterapkan di Kota Singkawang. Kami sendiri juga masih berproses dan membenahi kekurangan-kekurangan baik teknis maupun administrasi,” jelas Syaiful.
Menurut dia, setiap daerah memiliki dinamika yang berbeda. Namun untuk proses dan mekanisme serta administrasinya kurang lebih sama. “Dengan rencana pengoperasian Bandara Tebelian Kabupaten Sintang Akhir 2016 mendatang, diharapkan dapat memacu percepatan pembangunan Bandara Singkawang,” harap Syaiful. (dik)
,%20Pemerintah%20Kota%20(Pemkot)%20Singkawang%20dihadapkan%20pada%20persoalan%20pembebasan%20lahan.%20Untuk%20mengatasinya,%20Singkawang%20pun%20belajar%20ke%20Kabupaten%20Sintang.){kind=link}