eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. KPU Kalbar menggelar rapat pleno terbuka di Ballroom Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Selasa (24/7). Rapat tersebut guna penetapan pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar terpilih periode tahun 2018-2023.
Sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), Paslon nomor urut 3 Sutarmidji-Ria Norsan memperoleh suara terbanyak. Yaitu sebesar 51,55 persen dari total suara sah. “Hasil rapat pleno terbuka ini akan diserahkan kepada DPRD besok (hari ini, red),” ujar Ketua KPU Kalbar Ramdan usai rapat pleno terbuka.
Penyerahan hasil rapat tersebut merupakan tahapan pengusulan pengesahan pengangkatan. Yaitu sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 9 tentang rekapitulasi. “Jadi sesuai di pasal 62, kita menyerahkan kepada DPRD Kalbar,” katanya.
Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, nantinya DPRD Kalbar menyampaikan pengusulan ke Presiden melalui Kemendagri. “Sebenarnya pada malam hari ini berita acara sudah bisa diserahkan ke DPRD,” ucapnya.
Dengan dilakukan penetapan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar terpilih lantaran Pilkada Kalbar tidak termasuk diajukan perselisihan hasil pemilihan ke MK. “Untuk pelantikan merupakan ranahnya Presiden melalui Kemendagri,” tutup Ramdan.
Sementara itu, Sutarmidji mengatakan, Pilkada Kalbar berlangsung berjalan dengan kondusif dan demokratis.
“Saya dari awal, apa pun yang dikatakan untuk saya dan pak Ria Norsan, senyumin aja, jadi jangan beladen dan akhirnya semua berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Pria yang karib disapa Midji ini mengatakan, visi misi akan dituangkan ke dalam RPJMD. Mereka berdua akan melihat skala prioritas pembangunan. Sekarang memulai pembahasan KUA PPAS dan nanti penjabaran RKA setelah mereka dilantik.
Setelah dilantik nanti, Midji mengatakan Provinsi Kapuas Raya (PKR) merupakan proses dan tetap berjalan. Kemudian rumah sakit, pendidikan dan insfrastukur lainnya tetap merupakan prioritas utama. “Rumah sakit, saya janji, saya akan bersama pak Ria Norsan, membenahi secara menyeluruh,” janjinya.
Terutama untuk rumah sakit, agar akreditasi bisa A. RSUD Soedarso harus berkerja sama dengan rumah sakit internasional. Tinggal memilih, apakah rumah sakit di Singapura atau Malaysia.
“Itu harus ya, syarat untuk akreditasi, kita jangan korbankan itu, itu wajib. Itu syarat akreditasi harus dipenuhi,” jelasnya. Ia memastikan, kemungkinan paling lama satu bulan setelah keduanya resmi menjabat akan realisasikan.
Sedangkan Ria Norsan mengatakan, saat dibacakannya dirinya sebagai Wakil Gubernur Kalbar terpilih perasaannya nano-nano. Maksudnya, ada rasa senang, terharu dan sedih. “Hati saya terasa nano-nano, senangnya itu karena malam ini ditetapkan sebagai Wakil Gubernur terpilih,” ungkapnya.
Untuk janji kampanye dirinya memastikan akan memenuhinya.
“kami akan memenuhi janji kami selama proses kampanye kemarin. Sesuai dengan prosedur dan aturan berlaku,” tutup Norsan.
Jika kilas balik, desas-desus Sutarmidji menggandeng Ria Norsan bertarung di Pemilihan Gubernur Kalbar 2017 bisa terjawab saat berada di peresmian Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar yang baru. Keduanya terlihat begitu akrab usai kantor baru para jaksa itu diresmikan.
“Pasti berita peresmian gedung kantor Kejati nih kalah besarnya besok (hari ini, red) dengan berita ini,” cetus Sutarmidji di sela-sela perbincangan dengan Norsan di lobi gedung seraya berjalan bersama menuju lantai empat, Selasa siang (24/1).
Sontak, tawa menggema dari para pejabat pemerintah se Kalbar dan awak media yang hendak meninjau gedung baru tersebut. Para pewarta pun mencecarnya.
“Deklarasi keh Pak? Calon gubernur dan wakil keh?” tanya seorang wartawan. Tersenyum simpul, Sutarmidji menjawab pendek, “Suke-suke kitak lah”. Meski masih bersikap misterius, ketika hendak difoto awak media, pemilik akun Twitter @BangMidji itu mengajak Norsan menunjukkan empat jari. Walaupun tampaknya Norsan mengamini majunya mereka ke pesta demokrasi tersebut, ia menolak untuk berfoto dengan menunjukkan empat jarinya. Akhirnya, tetap tersenyum, Midji dan Norsan berfoto sambil mengacungkan jempol saja.
Laporan: Rizka Nanda, Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi
