eQuator.co.id – Pontianak-RK. Akhiang masih harus dirawat intensif di Rumah Sakit Kharitas Bakti, Pontianak, Kamis (3/5). Pria 51 tahun ia mengeluh meriang dan sakit di kepalanya.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Rakyat Kalbar mengunjungi rumah Akhiang di Gang Teratai Putih Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kubu Raya. Istri korban bernama Lily ketika ditemui enggan bercerita tentang penganiayaan yang dialami suaminya. Mungkin karena trauma, bahkan Lily tampak pucat dan takut ketika ditemui orang. Saat itu Lily menolak bertemu dan menjanjikan sore hari. Karena ia akan membawa suaminya ke RS. Kharitas Bakti.
Sore, Rakyat Kalbar kembali ke rumah korban. Ternyata Akhiang masih di rumah sakit, bahkan harus dirawat inap. Korban kemudian dipindahkan ke RS. Dokkes Polda Kalbar. Lily kemudian meminta sepupunya memberikan keterangan kepada Rakyat Kalbar.
Ditemui di rumahnya, sepupu korban yang namanya enggan dikorankan mengatakan, kondisi Akhiang saat ini sudah mulai membaik. Korban sudah bisa diajak bicara.
“Namun dari kemarin dia mengeluhkan meriang dan rasa sakit di kepalanya, sehingga pagi tadi kembali dibawa ke RS Kharitas, takutnya ada retak di kepala korban,” katanya.
Pria 30 tahun yang rumahnya bersebelahan dengan kediaman korban ini menuturkan, pecah di kepala Akhiang cukup lebar. Sebab bapak dua anak itu dibantai dengan balok.
“Awalnya dibawa ke klinik Windi, untuk mendapatkan pertolongan pertama, karena lukanya besar dia tak mampu akhirnya di rujuk ke RS. Kharitas,” ucapnya.
Penganiayaan ini berawal dari akun Facebook atas nama Achiang yang menuliskan kata-kata tidak pantas dan bernuansa Sara. Sekelompok orang yang melakukan penganiaya menuduh itu adalah akun Facebook Akhiang lantaran wajahnya mirip. Korban dianiaya saat berada di warung makan vegetarian miliknya di Jalan Siaga, Sungai Raya, Kubu Raya, Selasa (2/5) sekira pukul 10.15 WIB.
Ditegaskan sepupu korban, penganiayaan itu salah alamat. Pemilik akun yang menulis kalimat-kalimat tak pantas Achiang, sedangkan abang sepupunya bernama Akhiang. Walau korban juga memiliki akun Facebook, tapi dengan nama Ruky Hwang.
Usia antara pemilik akun Facebook Achiang dengan abang sepupunya pun berbeda jauh. Tambah lagi akun Facebook Achiang beralamat Jakarta. Sedangkan Akhiang tinggal di Kabupaten Kubu Raya.
“Umurnya 20-30 an (usia pemilik akun), abang saya orangtua umur 50 an, jadi ada beda banyak bang, kalau 20 tahun yang lalu mungkin bisa sama,” paparnya.
Ia kemudian memperlihatkan foto korban untuk dibandingkan dengan pemilik akun atas nama Achiang.
“Dia kan permasalahkan akun ini, orang ini ada tato bang, ini abang saya tidak ada tato,” jelasnya.
Di matanya, Akhiang dikenal sosok yang alim dan tidak punya musuh. “Dia hanya tau berdagang,” jelasnya.
Pihak keluarga berharap masalah ini cepat selesai. Sehingga keluarga tidak dihantui kecemasan dan ketakutan mendalam. Pasalnya, saat ini orangtua korban dilanda ketakutan dan rasa tidak tenang. “Takot bah kita, bapak korban, juga punya penyakit jantung,” katanya
Pihak keluarga kata dia, tengah mengagendakan press rilis di dampingi penasihat hukum agar tidak terulang kesalahpahaman.
“Belum tau kapan, supaya masyarakat tau, bukan korban pelakunya (menulis kata-kata tidak pantas),” tutupnya.
Sementara itu, ketika Rakyat Kalbar mengkomfirmasi perkembangan kasus Akhiang, Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol M Husni Ramli enggan berkomentar. Ia menyarankan menghubungi Kabid Humas Polda Kalbar. Ketika Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Nanang Purnomo dihubungi mengatakan, kasusnya masih diproses Polresta Pontianak.
Laporan: Andi Ridwansyah
Editor: Arman Hairiadi