Pelajar Rawan Berbuat Mesum

Satpol PP Janji Tertibkan Indekos

PLT KASATPOL PP. H Muhammad Arsya. ABDU SYUKRI

eQuator.co.id – Sekadau-RK. Keberdaaan indekos kerap dikeluhkan masyarakat. Soalnya, banyak rumah kos yang dijadikan tempat mesum oleh penghuninya. Satpol PP pun berjanji tidak tinggal diam.

“Dalam waktu dekat akan kita tertibkan,” tegas H. Muhammad Arsya, S.Sos, M.Si, Plt Kasatpol PP Sekadau dijumpai Rakyat Kalbar di ruang kerjanya, Senin (6/2).

Arsya tidak membantah, jika indekos sering dijadikan sarang mesum. Penghuninya, baik yang masih berstatus pelajar maupun warga umum, disinyalir kerap berbuat asusila di indekos. Dia bahkan menyebutkan beberapa indekos yang disinyalir sering dijadikan lokasi mesum itu. “Dulu memang sudah pernah kita tertibkan. Tapi masih kurang intens,” aku Arsya.

Untuk memaksimalkan upaya penertiban, Arsya berharap dukungan dari masyarakat. Terutama dari kecamatan dan desa, agar memberikan data indekos di daerahnya masing-masing.

“Kita ini kekurangan data kos yang ada di daerah. Nanti kita akan surati pihak kecamatan atau desa untuk meminta data kost di daerahnya, agar mudah kita lakukan penertiban,” ujar Arsya.

Kepala Desa Mungguk, Agustami mengakui, di daerahnya banyak terdapat indekos. “Diantaranya di Jalan Abadi, Jalan Akses Desa Tanjung dan beberapa titik di Jalan Sekadau-Sintang,” ucap Agustami.

Agustami mendukung jika pemerintah daerah melalui Satpol PP menertibkan indekos yang sering dijadikan sarang mesum. “Kita juga siap mendukung pendataan, jika memang diminta Satpol PP,” ujar Agustami.

Ogah Lapor RT

Pendataan indekos memang bukan perkara mudah. Banyak pemiliknya yang jarang melapor jika membangun usaha kos-kosan tersebut.

“Sering kita tidak tahu siapa pemilik kosnya. Tiba-tiba saja, ada orang beli rumah di tempat kita, tapi dijadikan tempat kos dan tidak mau melapor,” keluh Abang Keran, Ketua RT 16/ RW 04, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, kemarin.

Celakanya lagi, lanjut Abang Keran, pemilik kos tidak berdomisili di kos itu. Banyak pemilik kos yang berdomisili di daerah lain.

“Di kita ini, ada kos yang tidak ada induk semangnya. Ini yang susah kita data. Mereka tinggal di daerah lain yang kita juga tidak tahu di daerah mana,” ujarnya.

Meski begitu, Abang Keran berjanji untuk tetap melakukan pendataan. Ia pun mengaku sudah memiliki strategi untuk mendapat kos yang tidak diketahui siapa pemiliknya itu.

“Nanti akan kita tempel surat di kosnya, agar pemilik segera melapor ke RT. Nanti kalau sewaktu-waktu pemiliknya datang ke kos, bisa melihat dan membaca tulisan yang kita pajang tersebut,” harap Abang Keran. (bdu)