Ngabang-RK. Pekerja di perkebunan sawit, Sunaryo 45, warga Desa Sungai Radak Dua, Terentang, Kubu Raya, ditemukan tewas di kebun sawit Desa pak Mayam, Ngabang, Landak, Rabu (17/2) pukul 07.00.
Leher Sunaryo digorok dan mata kanannya ditusuk. Menurut Kasat Reskrim Polres Landak, AKP Andri Syahroni, korban tewas akibat senjata tajam.
“Korban ditemukan pertama kali oleh teman kerjanya bernama Opik yang tinggal di camp sawit di Desa Pak Mayam,” kata Andri, Kamis (18/2).
Jasad Sunaryo dibawa ke RSUD Landak. Kemudian diotopsi dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar. “Untuk kasusnya, kita akan memeriksa saksi-saksi dan menyita barang bukti,” jelas Andri.
Eni, istri Sunaryo tak bias menahan tangis. Dia meminta polisi menangkap pembunuh suaminya dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
“Suami saya orang baik dan pendiam. Setiap hari berkerja sebagai buruh harian di perkebunan sawit. Orang baik, namum meninggal mengenaskan, dibunuh orang,” kesal Eni.
Sunaryo dan Eni tinggal bersama di camp perkebunan sawit milik Marius. Sudah dua tahun dia berkeja dengan upah Rp70 ribu per hari.
“Saya mengetahui suami saya sudah jadi mayat, diberitahu warga setempat. Suami saya orangnya baik dan pendiam, kenapa sampai dibunuh,” ujar Eni menangis. (ius)