Pasca Pilkada, Jembatan Melawi II Mesti Rampung

Kaki Jembatan Melawi II yang menjadi kebutuhan mendesak warga kecamatan Pinoh utara mesti dibangun oleh pemimpin mendatang. Sukartaji/RK

eQuator – Nanga Pinoh-RK. Warga yang bermukim di Kecamatan Pinoh Utara berharap agar pemimpin hasil Pilkada 9 Desember 2015 bisa memperhatikan nasib mereka. Terutama untuk segera menuntaskan pembangunan jembatan Melawi II.

“Kita sangat berharap siapa pun yang menang nanti agar bisa menuntaskan jembatan Melawi II. Sebab, itu kebutuhan yang sangat mendesak bagi warga Pinoh Utara,” ucap warga Pinut, Sudirmansyah, kemarin.

Jembatan Melawi II sudah mulai dibangun sejak 2006 silam, Namun, lebih dari 9 tahun jembatan belum juga tuntas dibangun. Hanya tiang jembatan saja yang berdiri gagak di Sungai Melawi.

Dia menceritakan, kesulitan warga Pinoh Utara soal sulitnya akses ke Nanga Pinoh, yang berjarak kurang dari satu kilometer alis hanya dibatasi Sungai Melawi.

Sudirmansyah mengatakan, warga Pinoh Utara menitipkan motor di Nanga Pinoh agar tidak menyeberangkan motor. Sebab bila diseberangkan warga harus membayar paling murah Rp20 ribu satu kali menyeberang.

“Kalau sudah ada jembatan, baru saya beli motor baru. Sekarang motor malam pun cukuplah. Hanya dipergunakan untuk sekitar kampung saja. Kalau mau dipergunakan di Nanga Pinoh paling sekali-sekali saja,” ujarnya.

Lantas diterangkannya, kalau jembatan bisa dipergunakan setiap warga Pinut yang memiliki kendaraan dipastikan akan mengurangi pengeluaran mereka. Bukan hanya itu, aktivitas ekonomi warga Pinut pun akan semakin lancar.

“Paling tidak kalau jembatan jadi, kami tidak perlu mengeluarkan biaya menyeberangkan motor dan dana penitipan motor. Dana tersebut bahkan bisa dijadikan modal untuk berusaha,” ulasnya.

Dia bercerita, dampak yang paling dirasakan ihwal lambannya transportasi di Pinut adalah harga sembako dan barang lainnya berbeda dibandingkan dengan harga di Nanga Pinoh.

“Kalau jembatan jadi, dipastikan akan banyak pengeluaran warga yang terpangkas. Sebab harga barang akan sama dengan Nanga Pinoh. Kalau harga masih berbeda jauh, kita tinggal ke Nanga Pinoh saja. Tinggal hidupkan motor ke Nanga Pinoh,” bebernya. (aji)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.