Pasar Pagi Membara, 44 Kios Hangus

MEMBARA. Anggota pemadam kebakaran bersama warga berusaha memadamkan api yang membara di bangunan Pasar Batu/Pagi, Sabtu (22/9)--Dedi Irawan

eQuator.co.idMelawi-RK. Kawasan Pasar Batu  atau biasa disebut Pasar Pagi yang berada di Desa Paal, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi terbakar, pada Sabtu (22/9) sekitar pukul 23.20 Wib. Dalam musibah ini, 44 unit kios hangus pada bagian lantai dua.

Kapolres Melawi, AKBP Ahmad Fadlin mengatakan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti pemicu terjadinya kebakaran tersebut.

“Anggota saya awalnya sedang berpatroli. Kemudian melihat ada kobaran api yang berasal dari bangunan di Pasar Pagi. Kemudian peugas memberitahukan pihak pemadam kebakaran untuk melakukan pemadaman  kebakaran,” terangnya kepada sejumlah wartawan, Minggu (23/9).

Lebih lanjut dia menjelaskan, pada saat anggota piket bersama beberapa petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian, petugas melihat sudah ramai warga yang membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Kita masih selidiki kejadian ini. Untuk jumlah kerugian pun belum dapat ditafsirkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Nanga Pinoh, Iptu Mulai Sembiring menjelaskan, dari keterangan saksi disebutkan sumber api berasal dari lantai dua salah satu kios lantai dua di pasar itu. “Namun saksi belum tahu penyebab timbulnya api,” ujarnya.

Sekitar pukul 01.20 Wib, api berhasil dipadamkan. Yang hangus hanya kios pada lantai dua saja. Bangunan tersebut merupakan milik Pemda Kabupaten Melawi dengan izin Hak Guna Pakai yang dikelola oleh Dispenda Melawi.

“Jumlah kios yang terdapat pada bangunan tersebut sebanyak 84. Terbagi 40 pada lantai dasar dan 44 kios dengan ukuran 3 kali 4 meter pada lantai dua,” katanya.

Diungkapkan Kapolsek, dari 44 kios yang terletak di lantai dua bangunan tersebut, diketahui tiga unit yang terisi. Yaitu kios gudang penyimpanan buku dengan pengguna izin pakai Hj. Rasini. Kemudian kios atau gudang penyimpanan obat dan kosmetik milik Ahin. Serta kios permak pakaian dan jahit pakaian milik Uda Manaf.

Sedangkan 40 lokal kios yang terletak di lantai dasar semuanya terisi dan digunakan sebagai tempat usaha yang menjual barang kelontong, pakaian, kosmetik dan obat-obatan, perlengkapan sekolah.

“Kondisi kios pada lantai dua sebagian besar hangus,” pungkasnya.

Laporan: Dedi Irawan

Editor: Ocsya Ade CP