eQuator.co.id – Sanggau-RK. Pasar Bodok, Kecamatan Parindu, Sanggau kembali dilahap si jago merah, Kamis (1/9) pukul 02.00 dinihari. Kali ini 34 rumah toko (Ruko) rata dengan tanah.
“Tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Saya bangun tidur, lihat asap mengepul, tidak tahu arahnya dari mana, karena kami tidur di belakang,” kata Mimi, pemilik warung kopi yang Rukonya ludes terbakar.
Mimi baru mengetahui api membakar warung kopinya, setelah dibangunkan warga. “Kalau pintu Ruko tak digedor warga, mungkin saya juga ikut terbakar,” katanya seraya mengatakan akan menginap di rumah keluarganya.
Sementara Mulyadi, pemilik Rumah Makan Padang Pasar Bodok mengaku mendapat kabar dari istrinya, telah terjadi kebakaran pukul 02.30. “Waktu itu saya berada di Kota Pontianak. Setelah mendapat telepon, saya langsung pulang ke Bodok. Rumah makan saya tinggal puing-puing saja,” kata Mulyadi.
Meskipun kehilangan harta dan tempat usahanya, Mulyadi masih terlihat tenang. Dia bersyukur istri dan anak serta anak buahnya selamat dari musibah tersebut.
“Mereka hanya bisa menyelamatkan dua sepeda motor di dalam Ruko. Sedangkan yang lainnya tidak bisa diselamatkan lagi, termasuk empat kulkas yang baru dibeli dan Ruko ini baru selesai saya renovasi,” ungkapnya.
Pantauan Rakyat Kalbar di lokasi kebakaran, semua Ruko yang terbakar rata dengan tanah. Polisi memasang police line di lokasi kebakaran. Terlihat beberapa petugas pemadam kebakaran masih menyemprotkan air di puing-puing Ruko yang masih berasap. Petugas pemadam pun terlihat masih siaga di siang harinya.
Kebakaran yang lokasinya persis di pinggir jalan raya yang menghubungkan Sanggau-Pontianak, membuat macet pengendara yang melintas. Apalagi banyak pengendara yang singah melihat Pasar Bodok yang tinggal puing itu.
“Sebanyak 34 Ruko milik 27 orang ludes terbakar. Kejadian sekitar pukul 02.00 dinihari. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu,” kata Bambang Hariyoseno, Kasubdit Pengendalian Kebakaran Kabupaten Sanggau.
Bambang mengatakan, api baru bisa dipadamkan, setelah lima jam membakar Pasar Bodok. “Pukul delapan pagi baru padam,” katanya.
Pemadaman api melibatkan petugas pemadam kebakaran dari Sosok, Kembayan, Batang Tarang, Bodok, Pemadam Sanggau, Pemadam Pemkab Sanggau dan Ngabang. Kemudian dibantu TNI dan Polri.“Kita sempat mengalami kesulitan, karena lokasi jauh dari sumber air,” jelas Bambang.
Camat Parindu, Paulus Usrin mengaku, setelah mengetahui Pasar Bodok terbakar, lansung berkoordinasi dengan semua pihak. Termasuk Muspika, Dewan Adat Dayak (DAD) dan petugas pemadam kebakaran.
“Petugas sudah bekerja maksimal. Sehingga api bisa di-cut sampai di Intan Market. Karena api sangat besar, ” kata Paulus.
Paulus segera mengundang berbagai pihak untuk menggelar rapat koordinasi pengamanan di lokasi kebakaran. Sementara Posko sudah didirikan, bekerjasama dengan Credit Union (CU) Lantang Tipo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sanggau. “Ini musibah. Saya berharap para pemilik Ruko sabar menghadapinya,” ujarnya.
Sekda Sanggau, AL Leysandri didampingi Asisten II Setda Pemkab Sanggau, Roni Fauzan, Dandim 1204/Sanggau, Letkol Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa meninjau lokasi kebakaran. Pemkab Sanggau menyalurkan bantuan beras, indomie, minyak goreng, selimut dan minuman kepada korban kebakaran.
“Kita serahkan secara simbolis kepada korban. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran kita semua. Ini sudah yang kesekian kalinya, harus ada tangkal dini terhadap kebakaran. Minimal kita kembali ke zaman dulu, setiap depan rumah ada pasir, penangkal api yang sederhana,” kata Leysandri.
Sekda juga meminta BLHKPK Sanggau membuat hidran untuk antisipasi kebakaran. “Tadi malam saya dengar petugas pemadam kesulitan mendapatkan air, tangki juga sempat macet. Kebetuhan pas hujan, jadi bisa teratasi. Kita antisipasi musim kemarau dengan hidran, mengendalikan kebakaran sebelum datang pemadam,” jelas Leysandri.
Dandim 1204/Sanggau, Letkol Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa mengatakan, korban kebakaran rata-rata memiliki saudara di Bodok. Untuk sementara mereka semua tinggal di kediaman keluarganya masing-masing.
“Mereka tidak meminta tempat penampungan. Namun yang jelas akan kita data dengan baik. Nanti apa yang dibutuhkan, bisa disalurkan kepada korban yang berhak. Kita tampung aspirasi dari korban,” kata Gusti.
Dandim mengatakan, sementara kerugian belum bisa diperkiraan jumlahnya. Sementara penyebab kebakaran karena korsleting arus pendek listrik.
“Untuk pengamanan ada TNI dan Polri. Kemudian police line sudah dipasang. Sehingga memudahkan kita untuk mengamankan TKP. Sementara Posko bantuan di bawah pimpinan Pak Camat dan Kapolsek serta Danramil,” jelas Gusti.
Sementara korban yang ingin melihat atau mengambil barangnya, harus melapor dahulu denga petugas di Posko. Tujuannya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pemilik barang. “Mereka yang boleh melewati police line, setelah melapor ke Posko. Sehingga tidak ada barang-barang korban yang hilang,” tegas Dandim.
Laporan: Darmansyah Dalimunthe
Editor: Hamka Saptono