Pantai Kijing Menghadap Zona ALKI

Pembangunan PI Dimulai Januari 2016

Bupati Mempawah, Ria Norsan mendampingi Dirut PPI, Retno Soelistianti saat mengecek kesiapan Pantai Kijing bagi pembangunan Pelabuhan Internasional. Rio/ Humas

eQuator – Mempawah. Perairan Pantai Kijing berhadapan langsung dengan Zona Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang menjadi alur lintasan kapal-kapal luar negeri. Posisi strategis tersebut mendukung rencana pembangunan Pelabuhan Internasional (PI).

Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi Abdul Kamarzuki, dan Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) Retno Soelistianti melakukan pengecekan lokasi pembangunan PI. Kunjungan dua pejabat pusat tersebut didampingi Bupati Mempawah Ria Norsan, Wakil Bupati Gusti Ramlana, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Mempawah. “Kedatangan para pejabat ini untuk mengembangkan wilayah ekonomi khusus, dan Pelabuhan Internasional di Kabupaten Mempawah. Pengembangan tersebut berupa tangki timbun, CPO, dan lainnya. Makanya, dilakukan peninjauan lokasi terlebih dahulu untuk menentukan kebijakan lebih lanjut,” ujar Bupati, belum lama ini.

Dikatakannya, kunjungan lapangan yang dilakukan dua pejabat tersebut sebagai tindak lanjut dari rapat yang dilakukan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Setelah peninjauan, maka akan dibuat desain pengembangan kawasan ekonomi khusus dan PI. Norsan mengungkapkan, respon Kementerian sangat menggembirakan. Sebab, perairan laut di Pantai Kijing sangat strategis lantaran berhadapan langsung dengan Zona ALKI, satu yang menjadi lintasan kapal-kapal luar negeri.

Disinggung tahapan pembangunan PI, Bupati Norsan memastikan tetap berjalan. Saat ini pihaknya sedang melakukan proses pembebasan lahan, sebelum dimulainya pelaksanaan pembangunan. Norsan menegaskan, isu yang sempat beredar bahwa pembangunan PI batal sama sekali tidak benar. “Karena anggaran pembangunan pelabuhan ini sepenuhnya dikelola oleh swasta, yakni PT PPI,” terangnya.

Bahkan, dia melanjutkan, aktivitas pembangunan direncanakan akan dimulai pada Januari 2016 mendatang. Tahapannya setelah pembebasan lahan, tender konsultan dan tender konstruksi ditetapkan pelaksanaannya. Maka, kegiatan pembangunan sudah dapat dimulai. Untuk itu, pihaknya meminta dukungan dan doa dari seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Mempawah khususnya, dan Kalimantan Barat umumnya. “Sebab pelabuhan ini akan menjadi pusat pengembangan ekonomi di masa mendatang,” pungkasnya.

 

Reporter: Ari Sandy

Redaktur: Yuni Kurniyanto

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.