- Timses Firman-Murkanto Minta Pleno Kecamatan Ditunda
eQuator – Nanga Pinoh-RK. Hasil rekapitulasi di website KPU menyatakan bahwa pasangan nomor urut satu unggul cukup signifikan. Hingga pukul 21.35, Panji dan Dadi Sunarya Usfayusra meraup 71.140 suara (56,09%). Rivalnya, Firman Muntaco dan John Murkanto Ajan memperoleh 55.702 suara (43,91%). Hasil itu merupakan penghitungan di 499 TPS dari total 518 TPS (96,33%) di Kabupaten Melawi. Suara sah sebanyak 126.863, tidak sah 2.874.
Sebelumnya, Ketua KPUD Melawi, Julita mengatakan, pihaknya menjemput bola untuk mengambil sisa form C1 tersebut. Di tingkat kecamatan bahkan sudah ada yang melakukan pleno.
“Pihak kecamatan yang melaksanakan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat PPK yakni Kecamatan Pinoh Selatan, Ella Hilir, Tanah Pinoh Barat, dan Nanga Pinoh,” ungkap dia, di kantornya, Kamis (10/12).
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Panji-Dadi, Kluisen membenarkan keunggulan pihaknya, berdasarkan C1 yang diterima serta laporan saksi-saksi. “Dan masih ada beberapa desa yang belum masuk,” paparnya.
Panji sendiri telah mengucap syukur atas keunggulan itu dan berterima kasih kepada masyarakat yang mengamanahkan suaranya kepada dia dan Dadi. “Meskipun belum ada legalitas formal, tapi kita sudah menang,” seru Panji.
Meski begitu, Panji mengharapkan pendukungnya tidak berlebihan. “Saya tekankan dan saya tegaskan kita tidak boleh bereuforia. Kita hanya boleh bersyukur dalam bentuk doa. Kalau pun kita senang, lakukan standar-standar saja,” pintanya.
Dia meyakinkan bahwa pihaknya tetap mengedepankan kedamaian dan cinta kasih. “Jadi tidak perlu pamer kekuatan dan unjuk kebolehan. Karena ini juga belum final,” ingat Panji.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Koalisi Pemenangan Firman-Murkanto, Iif Usfayadi menyatakan sikap untuk menunda sementara rapat pleno hasil Pilkada yang dilaksanakan di tingkat kecamatan. Menurut dia, pihaknya lebih unggul dibanding Paslon nomor urut satu. Walau dalam www.pilkada2015kpu.go.id/melawikab terjadi perbedaan cukup besar.
Iif menambahkan, hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa timnya mendesak KPUD Kabupaten Melawi untuk menunda sementara rapat pleno kecamatan. “Mana mungkin ada TPS yang sama sekali tidak ada suara atau kosong, di mana saksi kami?,” lugasnya.
Lanjut Iif, dia dan seluruh tim telah menghimpun data otentik dari para saksi. Kata dia, bukti-bukti dugaan kecurangan telah dikumpulkan. Baik secara administrasi maupun secara materi yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
“Belum lagi ada TPS yang telah mengaku menerima uang kira-kira Rp10 juta dari rival kami untuk memenangkannya. Uang itu sudah mereka simpan sebagai barang bukti nanti,” tuturnya.
Ia mengucapkan ribuan terima kasih kepada para sahabat, relawan, dan seluruh lapisan masyarakat yang telah menciptakan Pilkada damai di Kabupaten Melawi. Dan, masih dikatakan Iif, bagi para pengusung, tim sukses (Timses), dan pendukung Paslon nomor urut dua agar tetap tenang dan bersabar.
“Mari kita tunggu bersama hasil resminya dari KPUD Melawi melalui rapat pleno di kabupaten. Tidak apa-apa terlambat, tetapi jangan sampai tonggak sejarah pertama Pilkada Serentak di Indonesia menjadi tercoreng gara-gara indikasi kecurangan dalam Pilkada kabupaten yang kita cintai ini,” tutup dia.
Laporan: Sukartaji
Editor: Mohamad iQbaL