eQuator.co.id – Singkawang-RK. Festival Imlek dan Capgome Kota Singkawang 2017 dimeriahkan dengan atraksi naga sepanjang 178 meter, berdiameter 1,11 meter. Panitia melalui Pemkot mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan atraksi naga dan pawai tatung di kota amoy itu.
“Naga sepanjang 178 meter dengan diameter 1, 11 meter ini akan kita masukkan ke MURI (Museum Rekor Indonesia), dengan pemain sebanyak 51 orang. Para pemainnya diutamakan dari alumni Santo Yosef,” ujar Bong Cin Fo, panitia pembuatan naga festival Imlek dan Capgome Singkawang di Sekretriat Panitia Festival Imlek dan Capgome di Jalan SM Tsafioeddin, Selasa (17/1).
Festival naga dan pawai tatung bukan hanya menasional bahkan mendunia. Sedangkan karya seni monumental naga terpanjang yang masuk dalam rekor MURI yaitu naga batik dari Yogja sepanjang 159 meter. “Mudah-mudahan rekor MURI ini dapat diterima. Untuk kepala naganya masih dalam penyelesaian,” jelas Bong Cin Fo.
Menurutnya, pembuatan naga terpanjang ini sudah dilakukan sejak Oktober 2016 lalu. Rencananya pawai naga ini akan dimainkan pada 9 Februari bersamaan dengan pawai lampion. “Kita akan pawai berkeliling kota dengan mengikutsertakakan anak-anak sekolah yang membawa bendera merah putih. Disusul naga serta mobil hias dengan hiasan burung phonix dan lampu lampion sebanyak 150 lampu. Starnya di Mall Singkawang,” katanya.
Sebelum pawai, terlebih dahulu berkumpul di Kantor Walikota Singkawang. Setelah itu menuju Singkawang Grand Mall dan pawai harus mengikuti rute yang telah ditentukan panitia.
Ketua Alumni Santo Yosef, Bong Bu Ciat mendukung pembuatan naga terpanjang ini. “Makin hari makin heboh, lalu kita buat naga terpanjang sampai 178 meter ini, kita berharap naga ini dapat memeriahkan suasana Imlek dan Capgome,” ujarnya.
“Kita juga orang Singkawang dan harus meramaikan Capgome ini. Kita usahakan ini menjadi naga terbesar dan pemainnya akan kita latih,” sambung Bong Bu Ciat.
Ketua Panitia Festival Imlek dan Capgome Kota Singkawang, Wijaya Kurniawan, SH mengatakan, panitia berlomba dengan waktu. Namun bukan menjadi masalah, diperkirakan semuanya sesuai target.
“Kami menjalankan amanah pelaksanaan Imlek dan Capgome. Persiapan sudah berlangsung sekitar 40 persen, masih melakukan pengerjaan baik di mall maupun di sekretariat,” jelas Wijaya.
Saat ini panitia masih membangun pangung atau pentas untuk pembukaan festival Imlek sebagai pentas rakyat. Festival ini melibatkan partisipasi masyarakat. “Tujuannya untuk menghibur,” ujarnya.
Persiapan lainnya adalah acara puncak, pawai tatung. Dikatakan Wijaya, semua rangkaian perayaan Imlek dan Capgome dilakukan bersama-sama. “Karena ini merupakan hari kebahagiaan selama 365 hari, tentu masyarakat harus merayakannya. Diantaranya memasang lampion di kediaman mereka, pemerintah juga bisa merayakannya,” jelas Wijaya.
Festival Imlek dan Capgome juga berdampak pada perekonomian masyarakat. Diantaranya hotel, rumah makan dan restoran bisa merayakan bersama-sama. “Semua unsur bisa hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbingkai dalam kebhinekaan dan memiliki rasa tali sambung,” tegas Wijaya.
Festival Imlek dan Capgome akan dibuka Walikota Drs. H Awang Ishak, M.Si. Rencananya akan mengundang Presiden Jokowi.
“Tim sekretariat negara sudah datang ke Singkawang untuk melihat secara langsung. Kami berharap Presiden mau hadir dalam Festival Imlek dan Capgome. Kalau Bapak Presiden hadir, maka itu sebuah kebanggaan bagi masyarakat yang berada di Singkawang atau warga Singkawang yang diperantauan di luar negeri, seperti di Hongkong dan Taiwan,” harap Wijaya.
Kedatangan Presiden ke Singkawang, kata Wijaya, akan menjadi magnet tersendiri bagi pariwisata Kota Singkawang. “Promosi wisata itu mahal. Dengan datangnya Presiden, maka secara tidak langsung akan mempromosikan Singkawang yang dimana acara Festival Capgome ini sudah menasional bahkan internasional,” jelas Wijaya.
Laporan: Suhendra
Editor: Hamka Saptono