PANCASILA PENANGKAL PAHAM LIBERALISME, KAPITALISME, DAN KOMUNISME

eQuator – Rakyat Indonesia harus paham bahwa Pancasila adalah ideologi negara, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar konstitusi negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara.

Semua itu merupakan benteng bagi rakyat Indonesia dari berbagai upaya infiltrasi masuknya ideologi liberalisme, kapitalisme dan komunisme.

Demikian disampaikan anggota MPR RI, Hermanto, ketika membuka Jambore Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Bumi Perkemahan Kiarapayung, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (27/11).‎ Jambore tersebut diikuti 250 anggota Pramuka tingkat Penegak dari lima kabupaten. Yaitu Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi.

“Suatu keniscayaan sebagai anak bangsa harus paham ideologi dan konstitusi negara Indonesia. Kalau tidak warga Indonesia akan kehilangan orientasi dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan berpotensi masuknya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila seperti liberalisme, kapitalisme, bahkan komunisme,” kata Hermanto yang juga anggota Komisi IV DPR ini.

‎Dia mengatakan bangsa Indonesia harus berbangga memiliki empat pilar yang justru menjadi perekat dan pemersatu rakyat Indonesia yang beraneka suku bangsa.

Untuk mensosialisaiskan empat pilar tersebut, menurut Hermanto, menjadi tugas MPR kepada seluruh masyarakat. Dan dalam mensosialisasikanya MPR menggunakan berbagai pola seperti cerdas cermat yang dipakai kepada pelajar SMA, Outbound untuk mahasiswa dan poia ideologis untuk kalangan dosen, guru, anggota TNI dan Polri.

Tak hanya pola itu, dia menambahkan pola sosialisasi yang dilakukan MPR lewat seni budaya seperti wayang.  “Jadi sesuai aspirasi masyarakat pola mana yang mau dipakai,” katanya.

Nah, sosialisasi yang dilakukan kepada anggota Pramuka menurut dia ‎sesuatu yang unik. Biasanya Pramuka bergelut dalam inovasi dan permainan dan sekarang diberikan pemahaman empat pilar.

“Ini penting sebab Pramuka adalah generasi muda yang memiliki karakter dan sebagai penerus bangsa perlu diberi pemahaman empat pilar,” demikian Hermanto. (Rmol).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.