eQuator.co.id–PONTIANAK-KUALA KAPUAS-RK. Jejaring media sosial termasuk grup-grup WhatsApp (WA) seharian kemarin, Senin (1/4) ramai membicarakan pejabat terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Bupati Kapuas Hulu, Kalbar dan Bupati Kapuas, Kalteng sempat dikaitkan dengan hoaks OTT tersebut.
Kapolda Kalbar melalui Kabid Humas AKBP Donny Charles Go menuturkan, informasi penangkapan Bupati Kapuas Hulu adalah berita bohong. “Itu hoaks Bang. Bupatinya ada disana (Putussibau, red) hadiri pernikahan anggota Polri. Ini info dari Kapolresnya,” ujarnya kepada Rakyat Kalbar saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Senin (1/4) malam.
Sementara itu, pejabat lain yang juga menjadi perbincangan adalah Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat dan Wakil Bupati HM Nafiah Ibnor. Mengetahui namanya ramai diperbincangkan terkait OTT, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat langsung angkat bicara untuk merespons. Bupati dua periode itu membantah jika dirinya diamankan karena terjaring OTT. “Tidak benar itu, tadi (kemarin) saya dipanggil mendadak ke Palangka Raya terkait rapat pengamanan pemilu bersama kepala daerah lainnya,” ungkap Ben Brahim S Bahat melalui telepon, tadi malam (1/4).
Ben juga mengakui bahwa ia akan mengikuti rapat selama dua hari. Makanya, posisinya ada di Kota Palangka Raya. “Iya besok (hari ini) rapat kembali,” sebut mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalteng tersebut.
Sementara, Wakil Bupati (Wabup) Kapuas HM Nafiah Ibnor usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Kapuas, kemarin, mendadak meninggalkan gedung dewan lalu diantar ke Mapolres Kapuas. Di Mapolres setempat tampak juga Ketua DPRD Kapuas, Algrin D Gasan.
Ketua DPRD Kapuas, Algrin pun membantah isu penjemputan Wabup itu terkait OTT. Dirinya menyebut, bahwa kehadiran Wabup di Mapolres bukan untuk diperiksa, melainkan bersamanya menghadiri rapat koordinasi masalah pemilu. “Tadi rapat koordinasi saja dengan Kapolres terkait pemilu,” bebernya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan juga membantah informasi yang menyebutkan bahwa Bupati Kapuas terkena OTT dan dilakukan pemeriksaan. “Informasi itu tidak benar,” jawab Hendra ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Senin (1/4).
Ketika heboh isu OTT, aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kapuas dan rumah pribadinya di Jalan Teuku Umar, Palangka Raya. Hendra Rochmawan menyebut, penjagaan itu berdasarkan permintaan Bupati. “Itu permintaan dari beliau (Bupati, red) karena adanya berbagai isu, mas. Isu pemeriksaan itu pun hoaks, ” tambahnya.
Ketika ditelusuri, di rumah jabatan maupun rumah pribadi Bupati Kapuas di Palangka Raya, terlihat beberapa anggota kepolisian bersenjata lengkap sedang berjaga-jaga.
Laporan: Andi Ridwansyah, Jawapo/JPG
Editor: Yuni Kurniyanto