Ormas Tolak Kalender Bergambar Palu-Arit

Kapolres Anggap Serius , Wali Kota Minta Diusut

AKSI DAMAI. Ormas Kota Singkawang melakukan aksi damai, menolak peredaran kalender bergambar palu-arit, Kamis (14/7). SUHENDRA

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Kota Singkawang melakukan aksi damai, menolak keberadaan kalender bergambar palu-arit di Kantor Wali Kota Singkawang, Kamis (14/7).
“Kami meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas peredaran kalender palu-arit itu di Kota Singkawang. Apabila tidak ditindaklanjuti, mau diapakan negara Indonesia,” tegas Sumarno, Ketua Pemuda Pancasila Kota Singkawang, kemarin.
Menurut Sumarno, ideologi komunis tidak boleh ada lagi di Indonesia. “Kami sangat tersinggung dengan beredarnya kalender berlogo komunis di Singkawang,” katanya.
Massa yang bergerak dari Gedung Wanita menuju Kantor Wali Kota Singkawang itu berjalan dengan tertib. Meski demikian, aparat keamanan seperti TNI dan Polri pun disiagakan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Wali Kota Simgkawang, Drs. H. Awang Ishak, M.Si meminta agar peredaran kalender bergambar palu-arit diusut tuntas. “Saya mendukung sikap rakyat saya. Kita minta kepada Bapak Kapolres Singkawang untuk mengusut tuntas peredaran kalender berlambang palu-arit ini, mengapa bisa ada di Kota Singkawang,” tegas Awang.
Wali Kota Awang sangat menyanyangkan, mengapa kalender itu dicetak hingga ke luar negeri. Padahal, di Indonesia inikan banyak percetakan yang bisa membuat kalender. “Cetaklah kalender itu sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan,” ujarnya.
Namun yang terpenting, kata Awang, masyarakat Singkawang diminta untuk selalu menciptakan iklim yang kondusif. Jangan sampai ada yang corat-coret, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Dia juga meminta masyarakat Singkawang yang masih menyimpan kalender berlambang palu-arit itu, segera menyerahkannya kepada kepolisian.
“Sebab kalau masih disimpan, orang yang bersangkutan termasuk orang yang sudah melanggar hukum,” ungkap Awang.
Sebagai bukti cinta tanah air Indonesia, Awang mengajak mengibarkan bendera merah putih dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 pada 17 Agustus mendatang.
Sementara Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa menganggap peredaran kalender bergambar palu-arit itu sebagai kasus yang sangat serius untuk ditindaklanjuti. “Perlu saya sampaikan, bahwa dalam penyelidikannya, kita masih menggali keterangan dari saksi ahli,” ujarnya.
Kapolres mengimbau masyarakat Singkawang jangan sampai terpancing atau terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. “Apabila memang ada hal-hal tertentu segera sampaikan kepada kami, agar kepolisian bisa menindaklanjutinya. Sehingga Kota Singkawang selalu tetap aman dan kondusif,” ungkap AKBP Sandi. (hen)