eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Meski sejumlah pihak menyebut bisnis properti mengalami kelesuan, namun antusiasme masyarakat untuk memiliki hunian dinilai masih cukup tinggi. Terutama pada perumahan yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau rumah bersubsidi.
Dalam hal ini, PT Bank Negara Indonesia (BNI) telah membuktikannya dengan kembali melaksanakan akad massal melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Pada bulan lalu kami sudah menggelar akad massal secara nasional, kemarin kami gelar lagi dengan lingkup se-Kalimantan, dengan jumlah debitur sebanyak 200 se Kalimantan,” ungkap Head Of Consumer Retail (HoCR) Wilayah Banjarmasin Ali Fahmi, kemarin.
BNI Wilayah Banjarmasin yang melingkupi wilayah Kalimantan, dikatakannya menargetkan penjualan 1.000 unit rumah bersubsidi melalui FLPP. Hingga saat ini, sudah lebih dari 800 debitur yang melakukan akad melalui fasilitas tersebut. Dengan demikian, pihaknya optimis pertengahan tahun ini target 1.000 unit rumah akan tercapai.
Kata Ali, selama ini BNI lebih dikenal dengan pembiayaan untuk rumah komersil. Namun dia ingin masyarakat tahu, bank pelat merah ini juga menyediakan fasilitas kredit untuk rumah bersubsidi melalui FLPP. Diakuinya, untuk wilayah Kalimantan, pangsa pasar untuk rumah bersubsidi masih cukup besar bila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Sementara itu, khusus untuk BNI Cabang Pontianak, akad yang digelar dengan lingkup yang besar tersebut diikuti oleh 33 calon debitur.
Branch Manager BNI Pontianak, Farid Ma’rof menargetkan penyaluran kredit rumah bersubsidi melalui FLPP sebanyak 20-30 unit per bulan.
“Di samping itu kita juga terus meningkatkan jumlah penyaluran kredit bagi rumah komersil. Untuk cabang Pontianak baik FLPP maupun komersil masih cukup baik. Permintaannya berimbang,” ucapnya.
Sementara guna lebih mempercepat pertumbuhan penyaluran pembiayaan perumahan, BNI telah bekerjasama dengan sejumlah pengembang. BNI Pontianak sendiri pada kesempatan yang sama melakukan penandatanganan PKS sebanyak 17 pengembang.
“Sekarang sudah ada lebih dari 20 pengembang yang bekerjasama dengan BNI Cabang Pontianak baik untuk penyaluran kredit rumah bersubsidi maupun komersil,” jelasnya.
Terkait hunian, sebelumnya Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Kalbar, Muhammad Isnaini menyebutkan, sejauh ini keinginan masyarakat untuk memiliki hunian dinilai masih sangat tinggi. Ini dapat dilihat dari unit yang diminati. Khususnya untuk MBR yang masih dilirik oleh masyarakat.
Dari data yang diperoleh REI Kalbar, untuk realisasi pembangunan rumah MBR sudah diangka 4.384 unit. Jumlah ini dinilai cukup memuaskan.
“Di mana rata-rata lebih banyak dibangun di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Singkawang. Dan kita proyeksikan di tahun 2019 ini pencapaian rumah murah bisa mencapai diangka 5.500 unit,” tandasnya. (ova)