Optimis Hadapi UN 2016

Oleh Y Priyono Pasti

Drs. Y Priyono Pasti

Ujian Nasional (UN) 2016 kian mendekat. Rangkaian UN tingkat SMA/SMK akan dimulai pada 4 hingga 6 April 2016. Sementara untuk SMP sederajat dimulai 25 hingga 28 April 2016.

Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar tiga ujian nasional. Pertama, UN Perbaikan. UN ini diikuti peserta UN tahun lalu yang nilainya pada satu atau lebih mata pelajaran masih di bawah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan berkeinginan memperbaikinya. UN perbaikan ini akan dilangsungkan pada 22 Februari 2016. Peserta UN akan mengerjakan soal-soal ujian sesuai kisi-kisi UN 2015.

Kedua, UN utama 2016 yang akan dilaksanakan pada 4 hingga 6 April 2016. Pada UN utama ini, Kemendikbud menyiapkan bundel soal dengan kisi-kisi baru. Ketiga, UN perbaikan bagi peserta UN utama 2016 yang direncanakan berlangsung pada awal Juni atau September 2016. Kisi-kisi soal UN perbaikan ini mengacu pada paket soal UN utama 2016.

Mengacu pada jadwal UN 2016 tersebut, sangat jelas bagi siswa (juga guru dan orangtua) bahwa jadwal pelaksanaan UN 2016 tinggal menghitung minggu. Ini berarti tidak ada lagi kesempatan bagi siswa kelas XII SMA/SMK dan yang sederajat serta siswa kelas IX SMP dan yang sederajat untuk berleha-leha. Mereka harus lebih giat mempersiapkan diri agar meraih nilai yang bagus dan lulus UN 2016.

Menghadapi UN 2016 ini, siswa harus optimis dan antusias agar mampu menaklukkannya. Siswa harus meyakinkan dirinya, bahwa kesuksesannya dalam menempuh UN lebih banyak ditentukan oleh diri sendiri.

Untuk itu, belajar giat, tekun, dan penuh semangat (optimis) adalah kuncinya. Sehingga siswa dapat lebih tenang dalam menghadapi UN dan berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan.

Sebagai rujukan, berikut ini disajikan sejumlah kiat menghadapi UN tersebut. Diharapkan kiat-kiat ini memberikan inspirasi, motivasi, rasa optimis, dan antusiasme yang kuat kepada siswa dalam menghadapi dan menaklukkan UN 2016.

Pertama, belajar lebih giat, tekun, dan penuh semangat, baik sendiri maupun berkelompok. Belajar sendiri misalnya, dengan membaca, memahami materi, memahami SKL, dan mengerjakan soal-soal yang kemungkinan besar akan di-UN-kan. Belajar kelompok bermanfaat untuk menjawab, membahas serta mendiskusikan soal-soal dan materi pelajaran yang dianggap sulit.

Melalui diskusi, siswa dapat melakukan tukar informasi, pendapat, saling membantu, dan saling melengkapi serta menimba pengalaman masing-masing anggota. Apabila ada materi pelajaran yang tidak bisa dipecahkan anggota dalam kelompok, sangat dianjurkan untuk menanyakan langsung kepada guru mata pelajaran atau siapa saja yang mengerti tentang hal itu.

Kedua, menenangkan hati dan pikiran. Untuk mampu memahami materi pelajaran, perlu didukung oleh ketenangan hati, pikiran yang jernih, dan bersikap terbuka. Hindari pikiran-pikiran yang negatif. Jika ada masalah segera diselesaikan sebelum UN dilangsungkan. UN akan menjadi lebih mudah jika dihadapi dengan suasana hati yang riang gembira dan antusias.

Ketiga, menjaga kesehatan. Ini penting karena kesehatan merupakan modal utama untuk belajar dan berpikir jernih. Tidurlah yang cukup, berolah raga yang teratur, makan makanan dan minuman yang bergizi sehingga saat UN tiba kondisi fisik dalam keadaan fit, segar, dan sehat.

Keempat, memupuk rasa percaya diri yang kuat. Siswa hendaknya mempunyai rasa optimis dalam menghadapi UN. Ingat, rahasia sukses adalah percaya pada diri sendiri. Yakinkan diri, saya bisa, maka pasti bisa.

Kelima, hindari cara-cara yang kotor dan tercela dalam mengerjakan UN. Misalnya, dengan cara menyontek. Menyontek menunjukkan ketergantungan pada orang lain. Siswa yang suka menyontek sama sekali tidak mempunyai rasa percaya diri.

Keenam, banyaklah berdoa. Doa adalah kekuatan yang maha dahsyat untuk meraih sukses. Manusia tidak berdaya tanpa pertolongan-Nya. Untuk itu, selain belajar keras dan cerdas, berdoalah minta bantuan dan petunjuk dari-Nya. Doa yang tulus akan memperkaya spiritual dan memperoleh hasil yang optimal.

Para siswa, tunas-tunas bangsa negeri ini, selamat berjuang menghadapi dan menaklukkan UN 2016. Bangsa yang besar membutuhkan generasi muda yang militan. Semoga Anda menjadi bagian di dalamnya.

*Penulis Seorang Pendidik

Alumnus USD Yogyakarta

Humas SMP Santo F. Asisi

Tinggal di Kota Pontianak