Oerlikon Skyshield MK2 Dilengkapi Peluru Kendali Siap Beroperasi

TEPUNG TAWAR. Danlanud Pontianak, Marsma TNI Tatang H menyiramkan tepung air tawar dan menaburkan beras kuning ke Oerlokon. SYAMSUL ARIFIN

eQuator – Oerlikon Skyshield MK2 akhirnya siap dioperasikan di Lanud Supadio Pontianak setelah dilakukan prosesi tepung tawar dan beras kuning oleh Danlanud Pontianak, Marsma TNI Tatang H.

Tak hanya itu, keamanan Kalbar menjadi semakin bertambah kuat oleh Detasemen Hanud 473 Paskhas AU Pontianak dengan kehadiran oerlikon sehingga beberapa pasukan TNI AU menjadi bisa tidur nyenyak.

 

Lanud Supadio Pontianak yang terpilih dari beberapa provinsi lainnya untuk dipersenjatai oerlikon, dikarenakan daerah Kalbar merupakan daerah perbatasan langsung dengan Malaysia. Oerlikon merupakan alusista senjata penangkis serangan udara, baik rudal maupun senjata lain yang diklaim sebagai senjata tercanggih di dunia.

 

“Daerah kami ini merupakan daerah ketiga yang mendapatkan oerlikon. Ada tiga detasemen yang mendapatkan senjata oerlikon ini. Pertama, detasemen 471 Halim Perdana Kusuma Jakarta, 472 Makassar dan 473 Pontianak. Kalau yang dua itu, sudah lama sekitar tahun 2014 lalu,” ujar Komandan Detasemen Hanud 473 Pasukan Khas Angkatan Udara (Paskhasau), Mayor (Pas) Anang Baskoro, Rabu (11/11) usai penaburan air tepung tawar dan beras Kuning di Lanud Supadio.

Ia menambahkan, Oerlikon yang digelar di wilayah Kalbar, khususnya Supadio Pontianak untuk melaksanakan pertanahan udara nasional, baik itu dari pesawat maupun dari peluru kendali. “Tentunya kita harus bersyukur dengan adanya bantuan Oerlikon ini. Karena daerah kita  merupakan perbatasan langsung dan alur kepulauan, terutama laut Cina Selatan. Kemungkinan ancaman ini sangat besar, tugas pokok untuk melaksanakan pengamanan yang ada di Kalimantan Barat,” paparnya.

Untuk personil yang siaganya sebanyak 3 orang yang terlatih dari Detasemen 471 dan 474. “Tapi kami akan terus menambah operator yang handal dalam mengoperasikan oerlikon ini. Untuk berat oerlikon ini sendiri mencapai 19/20 ton. Itu belum ada senjatanya,” ulasnya.

Sementara itu, Danlanud Supadio Pontianak, Marsma TNI Tatang H mengatakan, seluruh penduduknya bisa tidur dengan tenang karena sudah terawaki meskipun belum cukup persenjataannya. “Namun kami akan terus menambah persenjataan tempur di Lanud Pontianak, tetapi kami masih menunggu,” ucap Tatang.

Tatang menambahkan, dengan adanya oerlikon ini tentunya ancaman peluru kendali bisa dideteksi, karena punya radar sendiri. “Tujuh kilometer kita bisa dapat melumpuhkannya. Hanya hitungan menit. Lanud ini sangat strategis untuk menempatkan persenjataan oerlikon, karena landasan ini merupakan objek vital yang harus diawasi,” ujar Danlanud.

Tatang berpendapat, Lanud ini masih mengembangkan lagi hingga 2016. “Kemungkinan masih ada apakah lebih canggih atau tidak. Yang jelas akan ada penambahan. Oerlikon ini juga dilengkapi dengan peluru kendali sehingga bisa menghancurkan ancaman di udara,” paparnya.

Proses tepung tawar dan beras kuning dihadiri Asisten I KKR, Kapolsek Sungai Raya, pihak Bandara Supadio serta sejumlah undangan lainnya.

Reporter: Syamsul Arifin

Redaktur: Andry Soe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.