ODHA di Singkawang, 8.497 Ibu Rumah Tangga

Ilustrasi-NET

eQuator – Di Kalbar, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) paling banyak di Kota Singkawang. Setidaknya hingga 2014. Ironisnya, paling banyak dari mereka merupakan ibu-ibu rumah tangga, yang notabene bukan termasuk kelompok berisiko.

“Jumlah ODHA tertinggi pada ibu rumah tangga mencapai 8.497 orang. Ini menurut data Dinas Kesehatan Singkawang,” ungkap Ahmad Maulana, Ketua Panitia Peringatan Hari AIDS Sedunia, ditemui halaman Mess Daerah Singkawang, Selasa (1/12).

Jumlah ODHA dari kalangan ibu rumah tangga ini mengalahkan jumlah ODHA dari kalangan nonprofesional atau karyawan 7.741 kasus, dan wiraswasta 7.504 kasus.

Bahkan Penjaja Seks Komersil (PSK) sebagai kelompok paling berisiko, berada di posisi keempat dalam hal jumlah ODHA, yakni 2.211 orang. Diikuti anak sekolah atau mahasiswa 1.491 orang.

Berdasarkan data tersebut, menurut Maulana, sudah sepantasnya pemerintah, lembaga sosial, komunitas dan masyarakat, khususnya generasi muda untuk bersama-sama menghentikan penularan HIV/AIDS.

Selain itu, tambah dia, sangat perlu juga untuk mengurangi stigma terhadap ODHA. Lantaran siapapun bisa saja terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh itu, apakah itu ‘orang-orang baik-baik’ ataupun bukan.

“Pada dasarnya mereka (ODHA, red) juga manusia yang secara sosial perlu pengakuan atas dirinya oleh lingkungan kehidupannya. Mereka perlu rangkulan kita semua untuk semangat menjalankan hidupnya,” kata Maulana.

Sebagai wujud kepedulian terhadap ODHA, kata Maulana, dilaksanakanlah berbagai kegiatan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia. Di antaranya kampenye, donor darah, pameran foto, tes HIV, parade band, dan lainnya.

Kegiatan ini, ungkap dia, digagas Inspirasi Kreativitas Biak Singkawang (IKBS) bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).

Juga oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perawat, CS Community, Passy, Wahana Visi Indonesia (WVI), Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), dan Perbankan di Singkawang.

Maulana menjelaskan, kegiatan yang melibatkan banyak pihak ini untuk membantu mengurangi pelabelan negatif terhadap ODHA di mana pun berada, terutama di Kota Amoy ini. Kegiatan ini diharapkan menjadi pendorong semua masyarakat, tanpa memandang status dan umur, untuk menjauhi perilaku kurang sehat, agar tidak ada lagi HIV bahkan AIDS di Singkawang.

“Menjaga diri sendiri merupakan langkah awal dalam mencapai Getting to Zero (Zero Now HIV Infection, Zero Death From AIDS-Related Illnesses, Zero Discrimination). Dengan cara berperilaku sehat, menghindari seks bebas, Narkoba dengan jarum suntik secara bergantian,” papar Maulana.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan agar ibu rumah tangga yang positif HIV tidak menyusui anaknya. “Ini juga salah satu cara virus ini menular,” tutup Maulana.

Laporan: Mordiadi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.