Nekat, Pecahkan Kaca Mobil Depan Markas Den Inteldam

Burhan, tersangka pecah kaca tengah melakukan reka ulang bagaimana cara dia memecahkan kaca mobil dan mengambil tas di dalamnya, Minggu (24/4) siang. OCSYA ADE CP

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Mungkin Burhan punya nyali tinggi karena terdesak. Bapak empat anak ini memecahkan kaca mobil Toyota Avanza hitam KB 1286 HT, mengambil tas di dalamnya, Minggu (24/4).

Mobil itu terparkir di depan toko lampu Oriental tepat di seberang Markas Datasemen Intel Kodam (Den Inteldam) XII Tanjungpura, Jalan Sudirman, Pontianak Kota.

Kepada Rakyat Kalbar, pria 53 tahun ini mengaku terpaksa memecahkan kaca mobil dan mengambil tas di dalamnya. “Saya butuh uang untuk biaya operasi jantung anak saya yang masih berusia setahun lebih. Operasinya di Rumah Sakit Jakarta,” kelit Burhan dengan wajah yang berlumuran darah.

Aksi yang dilakukan Burhan ini terbilang nekat dan tanpa memikirkan resiko. Selain beraksi di depan salah satu Markas TNI AD, ia juga beraksi di siang bolong, sekitar pukul 12.35. Aksi warga Gang Belibis, Jalan Hos Cokro Aminoto, Pontianak Kota inipun dengan mudah diketahui. Dia ditangkap anggota Den Inteldam.

Lucunya, tas milik anak Edi Susanto yang diambil Burhan, ternyata hanya berisikan buku tulis pelajarannya. “Nekat Bang, butuh tambahan uang. Tapi tadi tas itu isinya cuma buku. Bingung saya mau cari uang kemana, malu kalau mau pinjam lagi ke keluarga,” katanya.

Meski alasan sama juga diberikan kepada anggota Den Inteldam yang menangkapnya, Burhan tetap diringkus. Jajaran Den Inteldam menghubungi bebarapa anggota Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar untuk menyerahkan tersangka.

“Kasus ini kita serahkan ke Polda Kalbar. Polisi yang lebih berwenang. Kita sifatnya mengamankan saja,” jelas Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto, Komandan Detasemen Intel Kodam XII Tanjungpura.

Diceritakan Ibnu, penangkapan Burhan berawal, saat anggota piket mendengar suara pecahan kaca. Disusul suara alaram mobil. “Begitu dilihat, rupanya tersangka telah memecahkan kaca. Anggota saya mengintai dulu dan melihat dia mundur, karena terkejut mendengar alaram itu. Eh tahunya, dia maju lagi untuk mengambil tas dalam mobil itu. Anggota pun langsung melompat dari pos mengejar dia,” cerita Ibnu.

Ibnu menjelaskan, saat dilakukan pengejaran dari pos menuju lokasi kejadian, jaraknya sekitar 25 meter. Burhan berusaha kabur dengan sepeda motor maticnya. Beruntung, sepeda motor yang digunakan sebagai sarana itu susah menyala.

“Dia menyalakan motor sambil membawa tas yang berhasil diambilnya itu. Anggota dengan sigap langsung menghadang di depannya dan dia tertangkap,” ujar Ibnu.

Meski tertangkap tangan merusak dan mencuri, Burhan bersikeras tak mengakui perbuatannya. Dia bahkan nyaris adu jotos dengan anggota Den Inteldam. “Sempat terjadi perkelahian,” cetus Ibnu.

Hasil pemeriksaan sementara, Burhan memecahkan kaca itu menggunakan baut sepanjang 15 centimeter. Rupanya, Burhan ini resedivis kambuhan yang keluar masuk penjara, sehingga pengakuan dan alasan Burhan tak mudah diterima.

“Tersangka ini pernah beraksi mencuri di daerah Singkawang dan Mempawah. Dia pun baru keluar penjara. Ini yang ketiga kalinya,” jelas Ibnu.

Pemilik mobil, Edi Susanto berharap pelaku dapat hukuman setimpal. Edi pasca kejadian masih terlihat syok mengetahui kaca mobilnya pecah. Warga Jalan M Sohor, Pontianak Selatan itu, saat kejadian memang meninggalkan dan memarkirkan mobilnya di depan toko Oriental, saat itu memang tak buka. Ia berencana menjemput anak dan istrinya di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) Pontianak. “Sambil menunggu anak latihan pentas seni untuk perpisahan sekolahnya (Al Azhar), saya pergi ke warung dekat Matahari, minum. Mobil saya parkir di depan toko, karena mau parkir di halaman RRI, penuh mobil undangan pernikahan,” ceritanya.

Baru saja dua teguk teh es yang diminumnya, Edi terkejut bukan kepalang ketika menerima telepon dari istrinya. “Terkejut saya, ditelpon istri, katanya kaca mobil pecah dan mau dirampok orang,” cerita pria 47 tahun ini. Edi kemudian bergegas menuju letak mobilnya. “Saya datang, mobil saya sudah diparkir di depan kantor Den Inteldam dalam keadaan kaca sebelah kiri pecah. Dan bapak yang melakukannya bonyok. Itu akibatnya, uang tak dapat, malah dia dapat apes. Semoga ia dapat hukuman setimpal,” harap Edi didampingi istrinya. (oxa)