Nasib Bandara Kayong Utara Belum Jelas

Terkendala Kontur Tanah Bergambut Tebal

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Pembangunan Bandar Udara yang   direncanakan Pemkab Kayong Utara terkendala  izin penetapan lokasi. Belum dikeluarkan Kementerian Perhubungan sampai saat ini.

“Memang izin prinsip sudah dikeluarkan, tapi izin penetapan lokasi sampai sekarang tidak dikeluar-keluarkan,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kayong Utara, Rusli, dihubungi batu-baru ini.

Hal inipun, kata dia,  disebabkan biaya pembangunan bandara di Kayong Utara sangat tinggi. Sebab, lokasi yang direncanakan untuk membangun bandara tersebut memiliki ketebalan gambut cukup tinggi.

“Hingga enam meter, sehingga sangat mahal sekali,” jelasnya.

Padahal, Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara puncak Sail Selat Karimata  pada Oktober 2016 telah mendorong agar Kayong Utara   segera memiliki bandara sendiri. Tentu saja, untuk memperpendek waktu tempuh. Terutama agar para turis yang hendak ke Kayong Utara mudah dan nyaman.

Salah seorang warga Sukadana, Teddy, mengungkapkan bahwa sudah  selayaknya Kayong Utara memiliki bandara sendiri. Selain mempermudah sarana prasarana transportasi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan pemasukan bagi pemerintah daerah.

“Jadi para pejabat kita juga mudah seperti DPRD  ketika hendak ke Pontianak, tidak harus ke Ketapang lagi. Saya rasa sih, masyarakat di sini mobilitasnya cukup tinggi untuk berpergian, terutama ke Pontianak,” tuturnya.

Hal itu terlihat kala hari libur. Jasa angkutan air seperti speedboat penuh. “Nah, kalau sudah ada bandara sendiri, pasti akan banyak yang berpergian terutama para turis,” jelas Teddy. (lud)