“Akan investigasi dan audit, apakah ini malfunction di hardware atau software” — Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Nafas
eQuator.co.id – Pontianak-RK. Tak terjadi gejolak apa pun di Kalbar, saat di akhir pekan otoritas Bank Mandiri melakukan normalisasi saldo nasabah pasca maintenance (pemeliharaan) sistem teknologi informasi. Untuk meningkatkan layanan transaksi keuangan nasabah, Sabtu (20/7).
Bahkan adanya isu bahwa sekitar 20 persen saldo nasabah berubah atau berkurang, juga tak membuat warga langsung mengecek ke anjungan tunai mandiri (ATM) bank BUMN itu, Minggu (21/7).
Terjadinya perubahan saldo rekening Sabtu kemarin, diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar berdampak pada nasabah. Karena itu Kepala OJK Kalbar, Riezky F Purnomo mengingatkan perlunya peningkatan kewaspadaan perbankan di Kalbar.
Di Kalbar sendiri, peristiwa perampokan di BRI Ngabang cukup menjadi perhatian serius masalah keamanan perbankan. Begitupun perubahan saldo rekening nasabah, menjadi berita yang cukup berpengaruh pada basabah.
“Memang keamanan sudah diantisipasi dengan adanya tenaga security di tiap kantor bank. Namun Perlu ditingkatkan lagi kewaspadaan perbankan di Kalbar, sebab biasanya peristiwa perampokan biasanya menimpa nasabah,” ungkap Riezky, Minggu (21/7)
Terkait maintenance system IT yang dilakukan Bank Mandiri, sehinggga mengakibatkan kesalahan saldo pada rekening nasabah dan mesin ATM yang tidak dapat beroperasional, menurut Riezky sebetulnya rutin dilakukan oleh perbankan.
“OJK memandang bahwa terjadinya kesalahan saldo dan tidak bisa dipakainya mesin ATM sepertinya sudah ada antisipasi dari Bank Mandiri. Namun kondisi di lapangan memang perlu diperbaiki lagi,” terangnya.
Riezky menyebutkan, sepanjang pengamatannya, terkait persoalan yang dihadapi perbankan ini tidak terlalu terpengaruh pada nasabah. Terlebih untuk Bank Mandiri, lantaran dilakukan di hari libur dan hanya mengurangi kenyamanan pelayanan bank.
“Karena sejak siang hari nasabah sudah bisa menggunakan mesin ATM kembali. Atas kejadian ini saya mengimbau masyarakat tidak perlu cemas, bank bersangkutan sudah mengantisipasinya,” ujarnya.
Sabtu pagi (20/7), sejumlah nasabah bank Mandiri memang dibuat heboh karena terjadi perubahan drastis pada rekening saldonya. Dari banyaknya nasabah yang mengadukan masalah tersebut, ada nasabah yang rekeningnya berkurang hingga nol Rupiah, ada juga yang rekeningnya tiba-tiba bertambah hingga puluhan juta Rupiah.
Bank Mandiri mengaku hal tersebut terjadi karena kesalahan sistem di internalnya. Meski begitu, problem itu cepat diatasi dan sistem diklaim sudah kembali normal. Dan pihak Mandiri melakukan upaya evaluasi dan audit sistem agar kejadian serupa tak terulang.
”Sekali lagi kami mohon maaf pada masyarakat. Apalagi di weekend yang biasanya banyak nasabah bertransaksi. Ini tidak ada fraud, tapi ada error saat proses back up,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Nafas, pada sesi konferensi pers di Jakarta.
Rohan membeberkan ketidaknyamanan yang dialami nasabah terkait dengan perubahan saldo rekening, dikarenakan terjadi error saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari. Masalah itu disebut Rohan menimpa kurang lebih 10 persen atau sekitar 1,5 juta nasabah Bank Mandiri.
Kanal Twitter dan Instagram resmi serta beberapa cabang Bank Mandiri didatangi nasabah yang merasa rekening saldonya menunjukkan angka yang tak semestinya. Di akun resmi Twitter @mandiricare, sejumlah nasabah mengeluhkan saldonya yang tiba-tiba hilang sampai 0 Rupiah. Sebagian ada yang mengaku bahwa saldonya berkurang mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 10 juta. Di sisi lain, ada juga nasabah yang melapor bahwa rekening saldonya tiba-tiba meningkat dua kali lipat dari saldo awal.
Rohan menegaskan bahwa pihaknya mengupayakan masalah tersebut dapat diatasi dalam kurun waktu 2-3 jam. Rohan menyebut, saldo asli nasabah aman dan sudah ter-record oleh back up server yang dimiliki Bank Mandiri.
”Kami pastikan uang nasabah aman. Memang untuk menyesuaikan saldo seperti awal, butuh waktu. Kami harus double check karena ada saldo yang berkurang, ada yang bertambah,” bebernya.
Upaya yang disampaikan Bank Mandiri sudah terbukti lewat sejumlah laporan nasabah. Waktu sore sekitar pukul 15:30 WIB, beberapa nasabah sudah melaporkan saldonya kembali seperti semula dan dapat bertransaksi dengan normal.
”Check saldo via e-banking sudah normal kembali, begitupun via mesin ATM. terima kasih,” tulis salah seorang nasabah bernama Raka Saputra, di akun Twitter resmi Mandiri.
Guna mengantisipasi hal serupa terjadi lagi, Rohan menambahkan bahwa Bank Mandiri akan melakukan investigasi dan audit secara menyeluruh pada sistem. Dirinya menyebut bahwa secara statistik, Bank Mandiri belum pernah mengalami kejadian seperti ini.
”Ini baru kali pertama terjadi. Akan investigasi dan audit, apakah ini malfunction di hardware atau software. Saat ini, penanganan sudah berhasil dilakukan dengan back up server,” pungkasnya
Saat dikonfirmasi Rakyat Kalbar, Area Head Bank Mandiri, Ahadi Subri, membenarkan pihaknya tengah melakukan pemeliharaan sistem teknologi informasi untuk meningkatkan layanan transaksi keuangan nasabah. “Dari keterangan yang sudah disampaikan Mandiri pusat kita pastikan dana nasabah aman. Apabila ada nasabah yang bertanya keterangan ini juga sudah kami sampaikan,” ucap Ahadi, Sabtu (20/7).
Ahadi juga membenarkan selain adanya perubahan saldo nasabah, beberapa ATM di Pontianak juga masih in progress. Namun dikatakannya tidak berlangsung lama.
“Untuk Mandiri Online pada siang hari sudah bisa operasional, dan ATM juga bertahap progresnya,” tutupnya.
Terkait kasus gangguan jaringan yang dialami Bank Mandiri, Bank Indonesia ( BI) memastikan pihaknya memantau hal tersebut. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menuturkan, bahwa otoritas moneter tersebut memiliki sejumlah aturan dalam hal pemulihan sistem perbankan. Karena itu, dia memastikan jika dana-dana nasabah akan tetap aman, sekalipun mengalami perubahan akibat adanya masalah gangguan jaringan tersebut.
“Jangan khawatir BI juga ada aturan-aturan pemulihan sistem. Kita yakin bank-bank besar punya business continuity plan (rencana kerja untuk mengantisipasi kondisi saat terjadinya insiden),” jelasnya, kemarin.
Selain itu, lanjut Onny, BI juga memiliki sejumlah aturan terkait masalah perlindungan konsumen. Karena itu, pihaknya menghimbau para nasabah agar tidak khawatir dananya akan raib. “Perlindungan konsumen dijaga oleh regulator (BI),”lanjutnya.
Onny pun mengungkapkan bahwa insiden tersebut harus menjadi dasar bagi Bank Mandiri untuk meningkatkan layanan perbankan ke depannya. Khususnya terkait peningkatan sistem keamanan. Sebab, industri perbankan merupakan bisnis dengan modal kepercayaan dengan nasabah. “Karena itu, bank Mandiri harus bisa meningkatkan kapabilitas dan keamanan sistemnya. Supaya hal ini tidak terjadi lagi dan recovery bisa lebih cepat,”imbuhnya.
Laporan: Nova Sari, Jawa Pos/JPG
Editor: Mohamad iQbaL