Naik Posisi Jika Menang dari Skotlandia

England's goalkeeper Joe Hart (L) and England's midfielder Dele Alli react after loosing 1-2 to Iceland in the Euro 2016 round of 16 football match between England and Iceland at the Allianz Riviera stadium in Nice on June 27, 2016. / AFP PHOTO / PAUL ELLIS

eQuator.co.id – Sudah 17 tahun lamanya, Inggris tidak bertemu dengan saudara mudanya, Skotlandia, di turnamen resmi sejak babak playoff Euro 2000 13 dan 17 November 1999 silam.

Nah, Sabtu dinihari nanti (12/11), Inggris bakal menjamu Skotlandia pada matchday keempat Grup F kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018 zona UEFA di Wembley Stadium.

Begitu tingginya kadar gengsi Derby Britania ini, setelah fase grup kontra Wales di Euro Prancis, maka FA (Federasi Sepak Bola Inggris) pun memberikan insentif kepada manajer kartekernya, Gareth Southgate.

Bukan besarnya bonus maupun kenaikan gaji yang bakal diterima Southgate jika berhasil mengandaskan Skotlandia.

Pria 46 tahun yang memulai karir kepelatihannya bersama Middlesbrough 2006 silam itu, jika merunut kepada Daily Telegraph, bakal dinaikkan posisinya sebagai manajer tetap The Three Lions, sebutan Inggris.

Keputusan itu diambil setelah organisasi pimpinan Greg Clarke tersebut terkesan dengan gaya kepemimpinan Southgate pasca ditunjuk menggantikan Sam Allardyce yang dipecat karena skanda Third Party Ownership 27 September lalu.

Meski pada dua laga terakhir, Inggris hanya bisa menang 2-0 dari Malta (9/10), dan seri 0-0 versus Slovenia (12/10), namun FA melihat bahwa hasil itu disebabkan mepetnya waktu yang dibutuhkan Southgate dalam mengenali serta membentuk timnya.

Kemudian, faktor lain adalah keberanian Soithgate dalam mencadangkan Wayne Rooney yang saat ini performanya tengah menurun di Manchester United.

”Jika tidak ada halangan, FA bakal mengumumkan Southgate sebagai manajer tetap paling tidak pekan depan,” ujar sumber di FA kepada Daily Telegraph.

Halangan? Ya. Jika saja Inggris, yang notabene adalah peringkat 12 dunia, kalah dari Tartan Army, julukan Skotlandia, yang berada di rangking 58, maka hilang sudah kans mantan gelandang bertahan Middlesbrough, Aston Villa, dan Crystal Palace itu.

Sejatinya, jika menang dari Skotlandia pun, Inggris masih harus menjamu Spanyol di Wembley Stadium empat hari berselang (16/11).

Namun, bagi FA, laga itu tidak akan berpengaruh terhadap keputusan pengangkatan Southgate. Sebab, selain pertandingan itu hanya berlabel uji coba, level klub asuhan Julen Lopetegui itu juga berada di atas Inggris.

Bagaimana tanggapan Southgate? Tactician yang mengemas 80,6 persen rasio kemenangan saat menangani timnas Inggris U-21 tersebut mengaku tidak terlalu mempedulikan kabar itu.

”Fokusku adalah membawa tim ini menang dari Skotlandia,” tegasnya dalam konferensi pers Senin (7/11) dilansir dari Daily Mirror. ”Apa yang terjadi pada masa depanku 10 hari ke depan tidaklah penting,” lanjutnya.

Soutgate kembali menjelaskan, dirinya perlu fokus karena saat ini, Inggris tengah panen kritikan publik. Itu jika melihat susunan pemain yang dipilihnya.

Tidak hanya masih memberikan kesempatan kepada Rooney, namun juga Southgate mengabaikan pemain-pemain yang tengah moncer di klubnya masing-maisng.

Diantaranya adalah gelandang Everton Ross Barkley, pilar Arsenal Alex Oxlade-Chamberlain, hingga bomber Southampton yang sudah mengemas tujuh gol dari sembilan laga di semua ajang musim ini, Charlie Austin.

”Selama beberapa pekan terakhir, kami berusaha memantau seluruh pemain,” kilah Southgate seperti diberitakan Sport Act. ”Namun, hanya beberapa pemain yang masuk kedalam penilaian kami,” lanjutnya. (apu)