eQuator.co.id – Puluhan pedagang di Taman Wisata Pasir Panjang, Singkawang kehilangan tempat usahanya. Gelombang tinggi menggulung menghantam warung mereka untuk menjual makanan dan minuman di pinggir pantai.
Angin menderu hebat di kawasan Pantai Pasir Panjang Singkawang, Sabtu (19/6) sekitar pukul 14.00. Ombak pun terus membumbung hingga 1,5 meter, menerjang 21 warung di pinggiran Pantai Pasir Panjang di Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan.
“Saat itu juga hujan deras. Saya tidak sempat lagi menyelematkan warung, lantaran ombak dengan cepat menyeretnya ke tengah laut,” ujar Nur Istofa, selah seorang pemilik warung di kawasan Pantai Pasir Panjang ditemui Rakyat Kalbar, Minggu (19/6).
Nur tidak bisa berbuat apa-apa terhadap warungnya itu. Kalau sampai dia nekat menyelematkan warungnya yang diseret ombak, nyawanya bisa melayang. Dia masih sayang dengan nyawanya. “Ini kita bangun lagi. Inilah satu-satu andalkan saya untuk mencari nafkah. Jadi harus tetap berjualan. Apalagi menjelang lebaran,” katanya.
Sementara itu, pemilik warung lainnya di Kawasan Pantai Pasir Panjang, Taufik, 51, sedikit lebih beruntung. “Untungnya warung saya tidak dibawa ombak, hanya rusak dan miring. Namun harus tetap dibetulkan. Kan tidak bagus juga warung miring, itu juga bisa membahayakan pengunjung,” katanya.
Kuatnya terjangan ombak di kawasan Pantai Pasir Panjang itu, kata Taufik, memang sudah dirasakan sejak Sabtu siang dan berlanjut hingga Minggu (196) subuh. “Paginya memang agak reda. Tetapi kita tetap waspada, soalnya kondisi cuaca saat ini memang cukup berbahaya, angin kencang dan ujan juga deras,” ujarnya.
Taufik bersama istrinya, Maidinah, 59, bekerjasama memperbaiki warung mereka, menggunakan baju singlet dan celana pendek bewarna hijau muda, dirinya tetap saja memperbaiki bagian-bagian warungnya yang rusak di dekat deburan ombak.
Kapolsek Singkawang Selatan, Iptu Sukri yang ditemui saat memantau di Kawasan Pantai Pasir Panjang, mengimbau warga untuk berhati-hati saat musim hujan dan angin kencang saat ini. “Sebaiknya tetap waspada apabila di tepi pantai, dan jangan berenang apabila dalam kondisi seperti ini,” pintanya.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang, Jayadi HR mengatakan, sebaiknya jangan berjualan di bagian pantai, apabila tidak mau dihantam ombak. “Selain ombak di pinggiran pantai, kondisi angin kencang dan hujan seperti ini juga rawan bagi nelayan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Singkawang, Burhanuddin mengatakan, puluhan warung yang diterjang ombak itu mengalami kerusakan yang tidak terlalu signifikan.
“Bangunan warung itu lebih tepatnya pondok bersantai untuk makan dan minum saja. Jadi bukan untuk menginap atau menjadi tempat pemukiman. Sebenarnya tidak boleh membangun di bibir pantai,” ujar Burhanuddin.
Selain rawan terhadap terjangan ombak, jelas Burhanuddin, juga membatasi pemandangan pengunjung untuk melihat pantai dari jalan. “Namun ini lantaran menyangkut ekonomi warga, jadi susah juga. Tetapi kita minta mereka waspada saja saat musim hujan dan angin kencang serta ombak yang tinggi seperti saat ini,” katanya.
Burhanuddin mengimbau agar pengunjung dan warga jangan sampai mendekati bibir pantai ketika angin kencang, hujan deras dan ombak besar. “Sebaiknya cari tempat yang lebih aman, agar tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan keluarga,” ingatnya.
Mantan Camat Singkawang Barat ini mengatakan, saat ini musim sudah tidak dapat ditebak lagi. Saat ini seharusnya musim kemarau, Tetapi kenyataannya, malah musim hujan. Masyarakat dituntut harus selalu waspada. (*)
Suhendra, Singkawang