eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Musim penghujan sejak dua pekan terakhir dimanfaatkan petani untuk segera memulai musim tanam rendeng. Hal itu dilakukan untuk menghindari kekeringan pada musim tanam gadu tahun depan. Petani juga mengeluhkan minimnya bantuan pupuk serta racun hama yang bisa mendukung produktifitas pertanian.
Wawan, 22, seorang petani Kecamatan Sungai Raya menuturkan, musim penghujan tidak terlalu berpengaruh terhadap jadwal panen petani. “Kalau musim penghujan jadwalnya tetap. Tapi kalau musim kemarau, telat satu bulan dari masa panen,” ujarnya.
Di musim penghujan, Wawan mengkhawatirkan, hama keong akan menyerang. Namun hal tersebut masih bisa diatasi dengan penggunaan obat bubuk. “Obatnya kami beli sendiri, baik pupuknya maupun racunnya. Kemarin ada pupuk datang, tapi kelompok tani itu menjualnya dengan kami seharga Rp150 ribu,” bebernya.
Tak pelak, kondisi tersebut membuat para petani resah. Oleh karena itu, mereka mengharapkan bantuan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya ihwal bantuan bagi para petani.
“Kalau barang itu benar bantuan untuk kami, seharusnya tidak dijual. Meskipun ada kelompok tani, tidak terlalu berfungsi bagi kami,” keluh Wawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Gandhi Satyagraha mengatakan, “Saat ini petani yang berada di Kubu Raya sudah mulai bersiap-siap untuk bercocok tanam khususnya tanam padi,” ujar Gandhi Satyagraha, Jumat (4/11).
Saat musim penghujan, Gandhi menambahkan, pihaknya terus mendorong petani agar tanam musim gadu dipercepat. Mumpung masih ada hujan dan sebelum masuk musim kemarau.
“Jadi ketika kemarau nanti, tanaman tak terlalu banyak butuh air. Target kami semua sawah yang masih cukup air akhir bulan ini sudah selesai ditanam,” harapnya.
Berbagai upaya untuk mendukung percepatan tanam musim gadu telah dilakukan termasuk mendorong petani dengan dukungan TNI hingga petugas terkait. Utamanya areal sawah masih mendapatkan pasokan air yang cukup. Apalagi pada musim penghujan ini segera melakukan penanaman. “Tak semua lahan sawah di Kubu Raya mendapatkan pasokan air. Seperti daerah pesisir yang mudah dimasuki air asin,” ulasnya.
Sementara itu, disinggung soal hama yang menyerang tanaman padi, Gandhi mengklaim, hingga saat ini belum ada laporan ke Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya ihwal hal tersebut. “Kalau ada serangan hama pasti langsung dilaporkan ke kami oleh petugas lapangan,” ucapnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe