eQuator.co.id. – SINGKAWANG – Museum Rekor Indonesia (MURI) melakukan pencatatan pemecahan rekor MURI terhadap sembilan naga terbanyak yang dikerjakan satu group Santo Yosef di Gedung Olahraga STIE Mulia Singkawang, Rabu (28/2).
“Pembuatan naga dilakukan satu group untuk pemecahan rekor yang belum pernah ada di MURI,” ujar Andre Purwandono, Manager Museum Rekor Indonesia (MURI).
Diantara sembilan naga dengan sembilan warna ini, kata Andre Purwandono, diantara lima warna naga mengandung lima warna elemen yang sesuai kepercayaan Tionghoa.
“Yaitu warna elemen merah melambangkan api, hijau melambangkan kayu, dan biru melambangkan air,” katanya.
Ditempat yang sama, Walikota Singkawang, Tjhai Cui Mie, SE menyampaikan terima kasih kepada Santo Yosef Group terkait pembuatan sembilan naga.
“Ini merupakan catatam terbesar dan terbanyak, dan luar biasa buat kita. Dalam berkontribusi dalam Imlek dan Cap Go Meh, mengajak semua masyarakat untuk mengisi acara Cap Go Meh,” ujarnya.
Tjhai Cui Mie mengatakan bahwa dalam rapat sebelumnya kalau perlu dibuatkan Perda sehingga siapapun walikotanya, tentu menguntungkan kota Singkawang.
“Kita selalu lakukan evaluasi, sehingga bisa Cap Go Meh bisa dikemas lebih baik lagi dan memiliki daya tarik lebih,” katanya.
Ketua Panitia Festival Imlek dan Cap Go Meh 2018, Tjhai Leonardi mengatakan sangat mengapresiasi dan menyampaikan selamat kepada rekan-rekan di Santo Yosef terkait replika sembilan naga, yang memecahkan rekor MURI.
Terkait dicatatnya sembilan naga terbanyak dalam satu group yang dicatat MURI, Ketua koordinator pembuatan sembilan naga, Bong Bu Khiet mengatakan pencatatan rekor MURI ini yaitu pembuatan sembilan naga terbanyak dalam satu group.
“ Kita sudah mempersiapkan diri sejak tahun lalu, kita tidak asal-asalan, dan tentu keindahannya kita perhatikan. Jumlah replika naga ini sebanyak sembilan dengan dilengkapi ribuan lampu di dalamnya dan disuplai sebanyak 900 baterai,” katanya. (hen).
