eQuator.co.id –SEKADAU-RK. Pelaksanaan maulid tradisional yang dimotori Majlis Taklim Al-Barjanji Maulid Tradisional (MT-AMT) Kabupaten Sekadau resmi ditutup, Selasa (28/3). Penutupan dilakukan di Masjid Al-Muthadin, Kota Nanga Taman, Kecamatan Nanga Taman.
“Perayaan maulid tradisional ini merupakan warisan leluhur. Ini wajib kita lestarikan,” ucap H Bakar, Ketua MT-AMT Kabupaten Sekadau disela pelaksanaan maulid di Nanga Taman.
Pelaksaan maulid tradisional dilakukan secara berkeliling dari masjid dan mushola di Kabupaten Sekadau. Rangkaian pelaksanaan maulid ini dibuka sejak 14 Desember 2016 lalu dan baru berakhir Selasa kamarin.
Bakar mengatakan, pelaksanaan maulid dibagi dalam dua zona. Zona pertama sebanyak 30 masjid dan zona dua sebanyak 13 masjid.
“Kegiatan ini kental dengan nuansa budaya dan religi. Diharapkan kedepannya ada peningkatan peserta karena ini juga bagian dari upaya silaturrahmi,” ucap Bakar.
Selain pembacaan barjanji dan pujian untuk nabi Muhammad SAW, pelaksanaan maulid tradisional itu juga diisi dengan sunatan masal dan acara gunting rambut bayi. Kegiatan juga diisi dengan pengukuhan pengurus MT-AMT Kecamatan Nanga Mahap yang belum ada kepengurusannya.
“Kita juga berterimakasih kepada pemerintah daerah yang sudah mendukung kegiatan ini,” tukas Bakar.
H Salim mewakili pemerintah Kabupaten Sekadau berharap kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahun. “Diharapkan juga ada peningkatan kegiatan dan jumlah, agar setiap tahun juga ada evaluasi sehingga kegiatan semakin berkualitas dari segala sisi,” paparnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sekadau, Darohman S Ag M Ag menyambut baik kegiatan tersebut. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Sekadau untuk bahu-membahu membangun Sekadau. “Kita juga perlu bekerjasama dalam membantu pembangunan Masjid Agung Sultan Anom Sekadau,” ajak Darohman. (bdu)