Misteri Asmara Terlarang Kepala Sekolah dan Santi

Kerangka di Pasar Baru Sekadau

SISIR LOKASI. Personil Polres Sekadau menyisir lokasi penemuan tengkorak untuk mencari barang bukti tambahan, Selasa sore (1/10). (Abdu Syukri-RK)

eQuator.co.id – SEKADAU-RK. Empat hari setelah ditemukannya kerangka di belakang pasar sayur Lawang Kuari, Pasar Baru, akhirnya tim Polres Sekadau menemukan jejak yang mengarah kepada Sr. Dia Kepala Sekolah SDN di Desa Samabi.

“Pelaku sudah mengakuinya,” ujar AKBP Anggon Salazar Tarmizi SIK, Kapolres Sekadau, Selasa sore (1/10). Begitulah hasil penyelidikan intensif setelah kerangka yang diduga Santi, ditemukan Sabtu (28/9).

Polres Sekadau memang segera mengamankan Sr. Meskipun mengakui perbuatannya, Sr tidak langsung ditetapkan sebagai tersangka. Masih berstatus sebagai calon tersangka. Polisi terus mengumpulkan bukti pendukung lainnya.

“Keterangan pelaku saja tidak cukup, kita masih perlu kumpulkan bukti lainnya,” ujar Anggon Salazar.

Jajaran Polres Sekadau pun kembali menyisir tiap sudut tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat hingga Selasa sore (1/10) sekitar pukul 14.30 WIB. Hampir seratusan personil Polsek Sekadau Hilir diterjunkan ke lapangan untuk mencari barang bukti tambahan seperti handphone korban yang diakui tersangka dibuang di sekitar TKP. Sebab, misteri hubungan Sr dengan Santi diduga banyak terhimpun di sarana komunikasi yang bisa menyimpan berbagai data dan fakta.

Tapi, hingga jelang cahaya matahari meredup, upaya pengumpulan bukti tambahan itu belum membuahkan hasil. Polisi hanya menemukan sandal jepit dan sejumlah uang.

Untuk melengkapi identitas korban, Polres Sekadau juga memeriksa mayat. Namun hasilnya masih harus menunggu tes DNA. Yang dilakukan di luar Sekadau. Namun dari ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan, diduga kuat kerangka itu adalah Wati alias Santi, warga Merambang Libau, Manis Raya, Kecamatan Sepauk, Sintang.

“Ada saksi dan keluarga yang mengenali ciri-ciri fisik dan pakaian. Pengakuan tersangka juga demikian. Tapi untuk hasil secara saintifik, kita masih menunggu uji sample rambut korban dan perwakilan keluarga,” tegas Anggon.

Menurutnya, dalam mengungkapkan identitas korban, Polres Sekadau mendapat bantuan dari Tim Forensik Polda Kalbar. Jenazah Santi pun sudah diotopsi kemarin.

Selain identitas, tim tersebut juga mencari penyebab kematian korban. Dari hasil otopsi, kata Anggon, terdapat tanda-tanda kekerasan benda tumpul di bagian perut, rahang dan tengkorak kepala bagian belakang.

Diduga korban dianiaya sehingga ajalnya sampai. Hal itu juga sejalan dengan pengakuan terduga tersangka yang mengatakan sempat meninju korban.

“Soal identitas jelas terduga pelaku, nanti akan kita ungkapkkan setelah penetapan tersangka,” tutur Anggon.

Ia menambahkan, masih menurut keterangan terduga pelaku, antara dirinya dengan korban memiliki hubungan dekat. Korban dikabarkan punya sejumlah rekan yang akrab dengan nuansa hiburan.

“Pengakuan terduga pelaku, ia membunuh karena sering diperas korban, diduga ada masalah asmara,” ujar Kapolres.

Informasi yang berkembang, terduga pelaku Sr dikabarkan berstatus sebagai Kepala SDN 07, Desa Semabi, Kecamatan Sekadau Hilir. Saat ini, pelaku masih ditahan di Mapolres Sekadau. Hanya saja, pihak Dinas Pendidikan Sekadau belum belum mau berkomentar banyak.

“Memang di SD 07 Semabi ada Kepsek yang berinisial Sr,” kata Losianus, Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Sekadau.

Bupati Sekadau, Rupinus,SH.MSi ikut angkat bicara terkait masalah itu. “Kita tentu ikut menyayangkan masalah ini,” katanya.

Ia enggan berspekulasi terkait masalah terduga pelaku. Hanya saja, jika memang benar terduga pelaku adalah tersangka, maka akan diambil tindakan tegas.

“Kalau statusnya sudah tersangka, gajinya akan kita tahan. Tapi untuk proses hukumnya, kita serahkan ke pihak kepolisian,” tuntas Rupinus.

 

Laporan: Abdu Syukri

Editor: Mohamad iQbaL