Minta Transparansi dari Manajemen PLN Sintang

ANGGOTA DPRD. Welbertus. ACHMAD MUNANDAR

eQuator.co.id – Sintang-RK. Pemadaman listrik oleh PLN Rayon Sintang yang masih sering terjadi beberapa hari belakangan terus disorot. Kemarin, giliran wakil rakyat di sana yang angkat bicara.

“Sangat kita sayangkan sikap PLN Rayon Sintang yang kurang memperhatikan pelayanan dan keluhan masyarakat,” ujar Anggota Komisi C DPRD Sintang, Welbertus, di kantornya, Selasa (18/10).

Menurutnya, PLN Sintang seharusnya lebih tanggap untuk mengatasi masalah yang terjadi. Sebab, ini bukan kali pertama.

“Kita sudah banyak mendapat laporan dan keluhan dari masyarakat terkait pemadaman listrik, PLN harus menyikapi masalah ini dengan serius,” pintanya.

Penyedia jasa setrum negara itu seharusnya lebih transparan kepada publik apa yang menjadi masalah sehingga listrik selalu byarpet. “Harus ada keterbukaan, sampaikan kendalanya ke masyarakat,” ujarnya.

Politisi PDIP ini juga mengatakan, pihaknya akan kembali memanggil managemen PLN Sintang. Sebelumnya, dia dan kawan-kawannya di Dewan telah berusaha memanggil manajemen PLN Sintang. Namun, pemanggilan tersebut dianggap sepi.

“Dalam waktu dekat ini, kita akan panggil managemen PLN supaya menjelaskan apa yang menjadi penyebab sering padamnya listrik. Dengan begitu, masyarakat menjadi paham apa yang sedang dihadapi dan apa solusi yang ditawarkan PLN,” tutur Welbertus.

Imbuh dia, “Pemerintah juga harus tanggap, karena ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat luas”.

Terpisah, Manager PLN Rayon Sintang, Pamuji menyatakan, hingga saat ini pihaknya mengalami beban puncak sebesar 23 MW. Sementara, daya mampu saat ini hanya sebesar 17 MW.

“Pemadaman yang dilakukan kurang lebih sebesar  6 MW,” kata Pamuji, dikonfirmasi melalui Whatsapp Messenger-nya.

Untuk mengatasi defisit daya listrik tersebut, PLN melakukan penambahan mesin PLTD. Dimana, saat ini terdapat dua buah PLTD ex Sambas dengan  daya sekitar 2 MW.

“Tapi, kemungkinan yang bisa masuk di tahun ini baru 1 MW,” bebernya.

Kemudian, Pamuji menyatakan bahwa pihaknya akan sesegera mungkin melakukan percepatan perbaikan mesin yang rusak di PLTD Menyurai. “Berdasarkan informasi yang baru saya terima, hari ini ada penambahan 1 MW, dan 1 MW lagi akan masuk di akhir bulan,” terangnya.

Jika mesin eks PLTD Sambas masuk, terjadi penambahan 1 MW serta 1 MW berikutnya di akhir Oktober ini. Walhasil, defisit daya listrik turun jadi sekitar 4 MW.

“Kemudian, PLTU informasinya juga akan masuk 1 mesin dengan daya 7 MW di awal tahun ini. Tapi ini masih ragu-ragu,” ungkap Pamuji.

Yang pasti, janji dia, jika di awal tahun 2017 mesin masuk semua, wilayah Sintang tidak terjadi pemadaman seperti saat ini. “Kalau sudah masuk semua ke sistem, insya Allah gak ada pemadaman lagi,” tegasnya. Lanjut dia, selain terjadi kerusakan mesin PLTD di Menyurai, pihaknya juga mengalami gangguan alam seperti hujan disertai angin kencang.

Sementara itu, Manager PLN Area Sanggau, Basyid menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan listrik oleh PT. PLN Persero Wilayah Kalimantan Barat. “Mohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan dari kami saat ini,” ucap Basyid.

Ia mengamini omongan Pamuji terkait kerusakan satu unit mesin di PLTD Menyurai sehingga terjadi pemadaman bergilir pada malam hari. “Kondisi mesin saat ini masih dalam upaya diperbaiki, sementara penambahan mesin juga masih dalam progres,” paparnya.

Imbuh Basyid, “Kita usahakan yang terbaik agar kondisi ini segera normal seperti biasanya.  Jika terjadi hujan dan disertai angin kencang, jaringan listrik PLN memang sering tertimpa oleh pepohonan”.

Karena itu, langkah lain yang diambil pihaknya adalah membersihkan pepohonan yang mengganggu suplai listrik. “Sedang kita tangani, ada beberapa pohon yang menimpa jaringan kita saat ini. Namun semua dalam progres,” demikian Basyid.

 

Laporan: Achmad Munandar

Editor: Mohamad iQbaL