eQuator.co.id – SINTANG-RK. PLN melakukan sosialisasi ke 50 desa yang akan dilaliri listrik tahun ini. Salah satunya Desa Jaya Sakti, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang,
“Malam tak akan gelap lagi, mimpi untuk dapat menikmati listrik sendiri kini menjadi nyata,” ungkap Marius Erong (70) salah seorang warga saat menghadiri sosialisasi listrik desa oleh Tim Sosialisasi PLN UIW Kalbar, Rabu (10/4).
Marius dalam keterangan yang dirilis PLN pada Jumat (12/4) ini menyatakan, sebelumnya dia dan seluruh warga mengandalkan penerangan dari genset yang hanya menyala selama lima jam per hari dengan biaya kurang lebih Rp600.000 setiap bulannya.
Marius adalah salah satu dari 350 warga dari lima desa di Kecamatan Kayan Hilir yang akan menikmat listrik, dalam program listrik masuk desa tahun ini.
“Terima kasih PLN, ini mimpi yang menjadi kenyaataan karena kita akan punya listrik sendiri. Dengan adanya listrik dari PLN pastinya pengeluaran bulanan kami dapat dikurangi, kami pun dapat dengan bebas beraktivitas baik siang maupun malam,” ungkap Marius.
Sementara itu, Manager UP2K PLN UIW Kalbar, Gurit Bagaskoro mengatakan, sebelum pembangunan infrastruktur kelistrikan dilaksanakan, PLN melakukan sosialisasi ke 50 desa yang akan dilistriki tahun ini.
Upaya ini agar masyarakat dapat memahami serta mendukung sepenuhnya pelaksanaan pekerjaan. Mulai dari awal hingga akhir. Mulai dari pengangkutan material ke lokasi desa, penitikan dan penancapan tiang, penarikan kabel dan pemasangan aksesoris lainnya, hingga jaringan siap dialiri listrik.
“Sehubungan dengan rencana pembangunan perluasan jaringan listrik untuk 50 desa tahun ini, kami bersama Pemkab hingga ke tingkat desa, melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami dan mendukung sepenuhnya seluruh proses pekerjaan. Sehingga dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Kami berupaya agar masyarakat dapat segera menikmati listrik,” paparnya.
Dalam kegiatan ini, tim sosialisasi kelistrikan desa PLN UIW Kalbar menjelaskan kepada warga yang hadir terkait hak dan kewajiban sebagai pelanggan PLN.
“Mekanisme proses pelayanan pelanggan dan bagaimana warga turut serta menjaga aset kelistrikan baik pada saat pembangunan hingga nanti beroperasi,” tandasnya.
Penyaluran listrik di desa ini, guna mengejar target rasio elektrifikasi 99,9 persen pada 2019. Terbaru, PLN meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah NTT yang mencapai 71 persen hingga Maret lalu.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Djoko Rahardjo Abumanan menyatakan bahwa pihaknya memberikan sambungan listrik gratis bagi 11 ribu kepala keluarga di NTT.
“Tahun ini rasio elektrifikasi di NTT ditargetkan 90 persen,’’ ujarnya, kemarin.
PLN membangun PLTS komunal di 11 lokasi yang tersebar di NTT. Perinciannya, 658.739 rumah tangga berlistrik PLN (56,47 persen); 163.076 rumah tangga berlistrik non-PLN (14,02 persen), serta 4.293 rumah tangga berlistrik LTSHE (lampu tenaga surya hemat energi) dengan 0,37 persen.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka menjelaskan, pihaknya juga memiliki program listrik pedesaan. Sampai Desember 2018, ada 79.041 desa yang sudah teraliri listrik.
“Dengan mengaliri desa serta menerangi daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), ekonomi setempat akan tumbuh,” jelasnya.
Selama 2015–2018, jumlah tambahan desa yang teraliri listrik mencapai 9.504. Rasio desa berlistrik pun hingga akhir 2018 tercatat 99,38 persen.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengungkapkan bahwa sebagian besar desa yang belum terjangkau jaringan listrik berada di NTT. Karena itu, tahun ini pemerintah berupaya agar wilayah tersebut bisa mendapat jaringan listrik. PLN tahun ini memperoleh PMN (penyertaan modal negara) Rp6,5 triliun dari pemerintah. Mayoritas dana itu bakal digunakan untuk melistriki desa di wilayah yang terisolasi.
Kementerian ESDM mencatat, ada sekitar 2.500 desa yang belum teraliri listrik hingga saat ini. Pemerintah juga meresmikan beberapa proyek infrastruktur ketenagalistrikan di NTT. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga mesin gas mobile power plant (PLTMG MPP) Flores 20 megawatt (mw).
“PLTMG ini diharapkan dapat memasok listrik ke 23.148 pelanggan rumah tangga 900 VA,’’ tutur Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Laporan : Nova Sari/Jawa Pos
Editor : Andriadi Perdana Putra