Miliki Mental Pemimpin dan Pengusaha

Girry Pratama

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Para calon pengusaha wajib mempersiapkan mental yang kuat sebelum mereka terjun ke dunia usaha. Untuk menjadi pengusaha sukses umumnya harus memiliki dua mental, yaitu mental pemimpin dan mental pengusaha.

“Mental pemimpin, dia harus jadi pemimpin yang baik, enggak goyah saat ada bisikan apapun dari luar. Karena kegagalan bukan dikarenakan orang lain, banyak juga yang dari diri sendiri. Iintinya mental harus kuat selama kita bekerja dengan bener dan itu enggak merugikan orang lain, kerjakan saja,” terang Girry Pratama, pengusaha di bidang properti dan perfilman, kepada Rakyat Kalbar, Kamis (11/2).

Menurut pria yang aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalbar ini mengatakan kedua mental pemimpin dapat menjadi pertahanan yang kuat dalam menghadapi berbagai permasalahan. “Yang bahkan masalah tersebut sebenarnya bersumber hanya di kepala saja,” katanya.

Selanjutnya, mental pengusaha. Girry mengatakan seorang pengusaha pastinya tidak akan berbicara masalah keuntungan, tapi produk. “Coba dech buat pengusaha muda yang baru mau memulai, kurangin memikirkan keuntungan dari apa yang baru kita bangun, tapi ciptakanlah hasil yang baik. Hasil yang baik belum tentu untung, dan keuntungan belum tentu hasil yang baik,” jelasnya.

Dengan begitu, pengusaha bisa memilih, mau buat usaha dengan hasil yang baik, walaupun kurang menguntungkan atau keuntungan yang dipikirin tapi tidak memikirkan hasil yang baik.

“Contoh, kita buka rumah makan, bumbu dikurangin biar untung banyak tapi hasilnya orang enggak suka makan di situ. Untungnya gede tapi sebulan kemudian sepi. Sekarang masyarakat Indonesia sudah mulai pintar, persaingan di mana-mana, coba dech belajar untuk memikirkan hasil dari apa yang kita buat baru untung,” katanya.

Berkaitan dengan hal itu, Girry pun mewanti-wanti, bagi calon pengusaha pemula agar jangan terlalu buru-buru dan gegabah mengambil sebuah peluang usaha tanpa memahami betul seluk beluk usaha tersebut. “Kurang disiplin dan buat usaha hanya dengar omongan teman-teman tapi enggak tau. Jangan pernah berbisnis yang kita enggak tau,” imbuhnya.

Selain itu, bagi calon pengusaha yang ingin memulai bisnis, Girry menyarankan agar dapat memulai usaha atau bisnis dari yang kecil, walaupun kenyataannya yang bersangkutan memiliki kemampuan finansial atau modal yang besar. Karena memulai dengan langkah yang jecil, seorang pengusaha start up dapat belajar mengatahui dan memahami jiwa kepemimpinan, bagaimana mengelola menajemen keuangan yang baik dan sebagainya. “Kalau yang kecil masih masalah atau bingung ngintungnya jangan buka yang gede dulu. Saya banyak banget teman pengusaha yang satu bulan pamer usaha ini dan itu, modal gede untung gede. Tiga bulan kemudian dateng enggak dibayar, bangkrut dan lain-lain,” katanya.

Walaupun masih dalam tahap awal, seorang pengusaha hendaknya juga memiliki pemikiran, bagaimana usaha yang dijalaninya tersebut dapat pula menciptakan lapangan pekerjaaan untuk orang banyak. “Intinya, jangan terlalu terobsesi dengan untung yang besar tapi anda tidak bekerja dengan maksimal. Turunlah ke lapangan pelajari apa yang anda mau kerjakan, setelah anda paham, lihat kemampuan anda dengan usaha yang anda buat. Anda harus yakin anda mampu dan anda mengerti dengan apa yang mau anda kerjakan. Gagal pun anda, anda puas karena anda pernah mencoba dengan cara yang bener, coba terus,” katanya. (fik)