Midji Ingin Pontianak Jadi Role Model Pelayanan Publik

Jelang Hari Jadi ke-246 Kota Pontianak

TINJAU PONTIANAK EXPO. Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, beserta sejumlah kepala dinas meninjau Pontianak Expo di Gedung PCC, Sabtu (21/10). HUMAS PEMKOT PONTIANAK FOR RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, menyebut perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal inovasi daerah telah dijalankan pemerintahannya. Bahkan, jauh hari sebelum instruksi itu diturunkan ke pemerintah daerah.

“Saya ambil contoh, ketika Pak Jokowi minta ada aplikasi yang menyajikan informasi harga pangan setiap hari, ketika beliau bicara itu, satu tahun setengah sebelumnya kita sudah punya aplikasi itu, yang bernama Gencil,” papar Sutarmidji ketika membuka Pameran Pekan Laboratorium Inovasi Daerah, di Pontianak Convention Centre (PCC), Sabtu (21/10).

Event yang diselenggarakan 21-24 Oktober ini dirangkum bersama Pameran Produk Unggulan dan Khas Daerah sebagai bagian dari Pontianak Expo 2017. Dalam rangkaian peringatan Hari Jadi (Harjad) ke-246 Kota Pontianak. Sutarmidji berharap, melalui Pameran Pekan Inovasi Daerah, Kota Pontianak menjadi model atau percontohan pelayanan publik dalam sektor apapun sesuai yang diinginkan pemerintah pusat.

Selain aplikasi tersebut, ia menyatakan, sebelum Presiden Jokowi bicara soal pengurangan perizinan dan percepatan pengurusannya, pemerintahannya telah lebih dulu melakukan pemangkasan. Dari yang semula 99 jenis izin, dipangkas menjadi 14.

Tak ketinggalan, waktu yang dibutuhkan dalam proses penyelesaian izin-izin tersebut juga dipersingkat. Dari yang awalnya ada yang sampai memakan 42 hari pengurusan, sekarang sudah ada yang selesai dalam hitungan menit.

“Bahkan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) pemutihan bisa selesai dalam tempo 20 menit,” ucap pemilik akun Twitter @BangMidji itu.

Presiden Jokowi pun sudah tahu soal inovasi layanan publik tersebut, ketika Midji menerima penghargaan atas kemudahan izin perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bulan Agustus lalu di Jakarta.

“Ketika salah satu kepala daerah ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses izin tersebut, dijawab 14 hari. Ketika saya ditanya, saya jawab di Pontianak hanya 6,5 jam,” beber Wali Kota Pontianak dua periode itu.

Calon Gubernur Kalbar ini meminta event semacam Pameran Laboratorium Inovasi digalakkan. Tujuannya, meningkatkan daya saing dalam berbagai hal. Terutama sektor kemudahan dalam berusaha, kemudahan untuk mendapatkan kepastian hukum, serta kemudahan untuk mengakses informasi.

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Mohamad iQbaL