Idealnya, musim panas adalah waktu yang tepat untuk membangun atau merenovasi rumah. Udara serta paparan sinar matahari dapat mempercepat proses pengeringan, sehingga bisa menghemat waktu pengerjaan. Namun, terkadang ada kondisi tertentu yang ‘memaksa’ kita untuk segera melakukan renovasi pada rumah, kendati musim hujan telah tiba.
Misalnya saja seperti ditulis majalahasri, pekerjaan meningkat atau menambah ruangan. Selain menghambat proses pengerjaan, cipratan air hujan juga beresiko merusak kualitas material, ataupun kondisi struktur atap dan dinding yang belum mengering dengan sempurna. Setidaknya ada dua langkah untuk mengatasinya.
Pertama, anda harus mengamankan bahan baku atau material yang hendak digunakan dari cipratan air hujan. Sebab, pelapukan material yang disebabkan oleh air mempengaruhi kualitas struktur atau pondasi bangunan. Oleh sebab itu, sebaiknya anda menyediakan area khusus untuk menyimpan material, atau memasang terpal untuk menjaga material dari cipratan air hujan.
Kedua, perhatikan kondisi cuaca. Jangan terburu-buru atau memaksakan pekerjaan saat hujan turun. Sebab, cipratan air hujan mempengaruhi kualitas adukan semen yang berujung pada sejumlah masalah struktur di kemudian hari, seperti dinding retak. Anda bisa memasang terpal untuk melindungi dinding baru yang masih basah, agar cepat mengering sebelum tahap plesteran, acian dan finishing dimulai. (mja)