Merawat Pembungkus Kulit Sentetis untuk Furniture

ilustrasi. net

eQuator – Beberapa kain atau kulit sintetis memiliki karakteristik tersendiri. Hal inilah yang perlu diperhatikan dalam memilih penutup kain, dan kulit sintetis untuk furnitur. Kain dengan motif polos atau tekstur seperti dilansir dari laman seperti dilansir dari desain rumah arsitek 77, biasanya lebih mudah diaplikasikan, karena pada saat proses menjahit atau menyambung tidak ada masalah pada pertemuan motif. Sedangkan kain dengan motif jelas seperti pengulangan bentuk atau floral, misalnya memerlukan kehati-hatian pada saat menyambung atau menjahitnya. Dan biasanya akan menghabiskan lebih banyak kain daripada motif polos. Karena kain dengan motif floral harus dijahit dengan tepat sehingga motif tersebut bertemu dan tidak patah.

Kulit sintetis memiliki kekenyalan tersendiri. Hal itu dipengaruhi oleh tekstur kulit sintetis itu. Untuk kulit sintetis yang semakin tipis kekenyalan semakin berkurang, sehingga kadang pada saat penjahitan kulit sintetis akan tertarik dan semakin rentan untuk sobek.

Perawatan terhadap kain cukup mudah. Untuk perawatan sehari-hari terhadap debu cukup dengan dibersihkan tiap hari dengan kemoceng atau vacuum cleaner. Untuk menjaga agar warna tetap cerah bisa memakai semprotan fabric protector yang akan menjaga kelembaban kain. Semprotan itu lebih baik dipakai secara berkala minimal dua kali seminggu untuk menjaga keawetan warna dari kekusaman.

Perawatan terhadap material kulit sintetis juga tidak sulit, cukup dilap agar permukaan tidak kering dan pecah. Untuk memoles kulit sintetis cukup dengan cairan leather shine atau semacamnya.

Untuk membersihkan noda pada permukaan kulit sintetis cukup dengan sabun cuci pakaian yang cair, atau juga bisa dibersihkan dengan kayu putih ataupun bensin. Hindarkan juga dari benturan tajam agar tidak melukai permukaan. (dr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.