Merasa Tak Dihargai, Sutarmidji ‘Merajuk’

TERJUN JAK. Walikota Sutarmidji saat memberikan sambutan pembukaan kejuaraan renang di arena kolam renang Oevang Oeray Pontianak, Sabtu (14/11). Gara-gara audiens tidak menghargainya, Sutarmidji ‘merajuk’ dan meninggalkan lokasi sebelum membuka acara. Ia mengatakan, “Kalau mau terjun, terjun jak”. F IKRI A KBAR -RK

eQuator – Masih ingatkah Anda saat Presiden ke VI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memarahi sejumlah anak SD yang tertidur saat ia berpidato medio 2012 lalu? Perasaan tak dihargai yang dirasakan SBY itu menghinggapi Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Sabtu (14/11) pagi.

Ia mendadak meninggalkan arena Kolam Renang Oevang Oeray saat acara pembukaan kejuaraan renang antarpelajar, klub, dan instansi se Pontianak hendak dimulai. Saat memberikan kata sambutan pembukaan, beberapa peserta yang umumnya merupakan anak-anak terlihat sibuk sendiri. Ada yang terlihat bercanda sambil bermain, seolah tak menghargai dan mempedulikan pidato Sang Wali Kota.

“Ya sudah, kalau tidak dengar saya ngomong, habis ini saya pulang,” tukas Sutarmidji sambil melirik beberapa peserta yang berada di sebelah kanan kolam.

Sebenarnya, pidato itu akan ditutup dan tinggal beberapa kalimat lagi, yang diantaranya ucapan selamat bertanding dan salam penutup. “Kalau mau terjun, terjun jak,” kesal Sutarmidji yang tak lama kemudian diiringi salam penutup. Suasana pun hening.

Dengan raut wajah kecewa, Sutarmidji yang mengenakan kemeja biru lengan panjang dan celana hitam itupun langsung berjalan keluar menuju parkiran yang berada di depan area kolam renang Komplek Stadion Sultan Syarif Abdurrahman tersebut. Tak satupun yang bisa mencegahnya.

Namun, acara tetap dilanjutkan. Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pontianak bekerja sama dengan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Pontianak ini akhirnya dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Edi Rusdi Kamtono. Ditandai peniupan peluit dan kibaran bendera.

Sikap dingin plus ngambeknya Sutarmidji sebenarnya dapat dimaklumi. Bisa jadi, kemarahannya merupakan gumpalan kekecewaan sedari datang ke acara tersebut.

Ia diundang oleh panitia untuk membuka acara pada pukul 08.00. Namun, pria yang selalu disiplin waktu alias ontime ini justru harus menunggu 15 menit di kursi tamu sebelum acara dimulai. Ternyata, panitia belim siap sepenuhnya.

Padahal, agenda Sutarmidji padat, ia juga diundang menghadiri pembukaan acara lainnya. Sehingga, “kejutan” yang diperlihatkan Orang nomor satu di Pemkot Pontianak tersebut merupakan pembelajaran penting bagi semua. Selain untuk disiplin waktu, juga untuk menghargai orang yang tengah berbicara.

Dalam pidatonya—sebelum akhirnya memutuskan pulang—, Sutarmidji menekankan kepada semua atlet olahraga tentang pentingnya kedisiplinan sebagai modal penting dalam meraih prestasi. Ia memuji kemampuan atlet renang Kota Pontianak.

Hanya saja, sikap disiplin masih menjadi masalah sehingga hal itu berdampak terhadap upaya untuk meraih prestasi di tingkat yang lebih tinggi. Kedisiplinan, ditegaskan Sutarmidji, sangat diperlukan mengingat atlet berpacu dengan waktu.

Kedisiplinan harus diterapkan tak hanya saat latihan, tetapi juga dalam pertandingan. Menurut Sutarmidji, biarpun mendatangkan pelatih handal bertaraf nasional bahkan dunia sekalipun, jika sikap disiplin tidak dimiliki atlet, maka hal itu sia-sia dan dipastikan atlet tersebut tidak akan berprestasi.

Lebih lanjut, Sutarmidji mencontohkan karir Gianluigi Buffon. Kiper kondang yang sudah berusia 42 tahun itu tetap dipercaya klubnya, Juventus, dan negara asalnya, Italia.

“Itu karena disiplin. Dan, semua atlet yang bisa meraih prestasi luar biasa karena mereka menjaga dan meningkatkan disiplin diri,” paparnya.

Sutarmidji juga menekankan kepada para atlet untuk selalu menjaga kesehatan dan kebugaran fisik. Dia meminta seluruh atlet untuk tidak merokok atau menggunakan zat-zat berbahaya lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena itu tidak bakal membawa kesuksesan dalam meraih prestasi dan berkarir di dunia olahraga,” ingatnya.

Kejuaraan renang ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke 244 Kota Pontianak, mengikutsertakan 191 orang yang terdiri dari pelajar tingkat SD 55 orang, SMP 44 orang, SMA 19 orang, perguruan tinggi 55 orang, dan pegawai di lingkungan Pemkot Pontianak sebanyak 18 orang.

Ketua panitia sekaligus Wakil Ketua PRSI Kota Pontianak, Muhamad Ali menyampaikan, kegiatan berlangsung selama dua hari, 14-15 November, mempertandingkan dua kelas di kategori putra dan putri. Gaya bebas 50 meter dan gaya dada 50 meter.

Laporan: Fikri Akbar

Editor: Mohamad iQbaL

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.