Menyiasati Lahan ‘Ngantong’ di Bagian Belakang

Opening---Lahan “Ngantong” Mengolah lahan dengan bentuk tak lazim menjadi tantangan tersendiri yang seringkali dihadapi oleh para arsitek. Itulah sebabnya diperlukan jasa arsitek untuk merancang layout sedemikian rupa, agar tiap sudut berfungsi secara maksimal.

Seperti dikutip dari laman majalahasri, lahan ‘ngantong’ dihadapi arsitek Cosmas D Gozali saat merenovasi hunian di Jakarta Barat. Bentuk lahannya agak unik, seperti terbagi dua bagian, dimana bagian depannya berbentuk persegi panjang yang memanjang ke belakang, sedangkan lahan di bagian belakang lebih luas dengan bentuk mendekati bujur sangkar.

Kedua lahannya hanya berpotongan di setengah sisi lebar lahan di bagian depan. Kondisi ini membuat tampak depan rumah terlihat sempit, padahal lahan di bagian belakang ‘mengantong’ cukup luas.

Hal ini lantas disiasati dengan membagi lahan menjadi dua bagian. Bangunan yang mengisi lahan memanjang di sisi kiri difungsikan sebagai area servis. Sedangkan dua massa bangunan terpisah di bangun di atas sisi kanan lahan. Bangunan paviliun yang berada di depan berfungsi sebagai kamar tamu. Adapun massa bangunan utama yang terdiri dari ruang komunal seperti pantri, ruang makan, ruang keluarga dan kamar-kamar tidur terletak di bagian belakang, mengisi sebagian lahan di bagian belakang.

Opening---Diubah menjadiUntuk meredam kesan masif pada massa bangunan, sebuah kolam renang diletakkan di bagian tengah lahan, sehingga kehadirannya menjadi centre of attention dari dua massa bangunan di sekelilingnya.

Pengaturan layout ruang ini cukup ideal untuk mengakomodir kebutuhan pemilik rumah, dimana area service terletak di bangunan yang terpisah, sehingga aktivitas pekerjaan rumah tak mengganggu kenyamanan pemilik. Sementara penempatan bangunan utama di bagian belakang ditujukan untuk menjaga privasi sekaligus kenyamanan pemilik rumah. (mja)