Menuju “Indonesia Terang”, PLN Merambah Pelosok-pelosok

Ilustrasi NET

eQuator.co.id – Pontianak-RK. PLN Kalimantan Barat terus memberikan pemerataan pasokan listrik hingga ke pelosok-pelosok Kalbar dengan memperbanyak membangun sistem penambahan daya. Ini sejalan dengan program pemerintah pusat ‘Indonesia terang’.

“Peningkatan layanan dari berbagai hal di Kalbar, baik langsung ditangani PLN wilayah atau area. Tentu juga komitmen yang kita bangun tidak terlepas dari peran mitra PLN, pemerintah dan masyarakat Kalbar itu sendiri,” ujar Manager Niaga PLN Wilayah Kalbar Iman Faskayana, Jumat (18/11) di kantornya.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya merumuskan sejumlah langkah baik yang sudah, tengah dan akan dilakukan ke depannya. “Sisi penyediaan daya atau pembangkit dan sisi pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan PLN,” katanya. Ia menjelaskan, untuk sisi penyediaan daya pihaknya dari tahun 2016 hingga berapa tahun mendatang sudah melakukan penambahan pembangkit dan bahkan bekerjasama dengan Malaysia.

“Sejak awal tahun listrik Sesco Malaysia ada masuk 90 MW ke sistem Khatulistiwa yang melayani enam kabupaten di Kalbar. Sehingga semula minus daya kini bisa surplus. Saat ini daya mampu kita mencapai 330 Mw dan beban puncak bisa kisaran 208 MW – 310 MW,” paparnya.

Peningkatan daya juga terus dilakukan. Menurutnya, di tahun ini ada penambahan daya lagi dari Sesco Malaysia sebesar 120 MW. Khusus pembangkit yang dibangun di Kalbar yakni akhir November akan dioperasionalkan pembangkit Mobile Power Plan (MPP) di Jungkat dengan kapasitas 100 MW.

“Kita tergantung listrik Malaysia itu tidak perlu khawatir sebab tahun ini dan tahun depan pembangkit kita banyak dioperasionalkan,” ungkapnya. Untuk menunjang penyaluran daya yang cukup dan surplus dari berbagai sumber pembangkit dan kerjasama, pihaknya akan memperluas cakupan sistem khatulistiwa.

Jika semula enam kabupaten, akan ditambah menjadi delapan kabupaten. Tidak hanya melayani Kubu Raya, Pontianak, Mempawah, Bengkayang, Singkawang dan Sambas, ke depan akan bertambah Landak dan Sanggau.

“Koneksi 8 kabupaten tersebut akan didukung pembangunan Gardu Induk lagi di sejumlah daerah yang bersangkutan,” tukasnya. Iman mengatakan di luar sistem khatulistiwa yang saat ini ada beberapa daerah seperti Ketapang dan Kayong Utara yang masih minim daya dan siaga pihaknya akan berusaha meningkatkan daya. Cara yang ditempuh yakni memindahkan sejumlah mesin pembangkit yang ada di sistem khatulistiwa yang dayanya surplus ke daerah minim daya tersebut.

“Pembangkit untuk energi baru terbarukan juga akan ada di Kalbar seperti di Siantan bersumber biomas dan ada juga dari air,” lugasnya. Sementara dari sisi pelayanan saat ini PLN Kalbar menargetkan 1 juta pelanggan pada tahun ini. Saat ini pelanggan PLN baru mencapai 968 ribu dengan elektrifikasi 78 persen.

“Berhubung daya sudah surplus kita tingkatkan pelanggan. Untuk daftar tunggu kita usahakan nol. Saat ini kita sudah mengajak pengembang di Kalbar untuk mengajukan perumahan mana yang belum dialiri listrik dan kita sambungkan,” terangnya.

Kemudian terkait program listrik desa pihaknya juga memiliki target bagaimana 734 yang belum teraliri listrik di Kalbar untuk segera dituntaskan. Tahun 2016 ada 34 dusun yang dialiri listrik dan tahun 2017 ada 40 dusun.

“Semoga apa yang menjadi cita-cita dan harapan kita bersama baik dari kedua sisi tersebut tercapai. Terkait tantangan tentu ada namun untuk itu kita butuh dukungan semua pihak untuk bersama membantu kami sebab PLN adalah milik kita bersama,” tutupnya. (agn)