Menjawab Persoalan dan Mencerdaskan Masyarakat

Titik Temu "Setiap Masalah, Ada Solusi"

TITIK TEMU. Kegiatan perdana Titik Temu “Setiap Masalah, Ada Solusi” besutan Rakyat Kalbar, eQuator.co.id, Pon TV, BPD HIPMI Kalbar dan Aston Hotel Pontianak yang dihadiri pejabat, pengusaha serta aktivis Kalbar di Aston Hotel Pontianak, Rabu (23/12). GUSNADI

eQuator – Pontianak-RK. Harian Rakyat Kalbar dan eQuator.co.id bekerjasama dengan Badan Pengurus Daerah Himpunan Pegusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Kalbar, Aston Hotel Pontianak serta Pontianak Televisi (Pon TV/Jawa Pos Group) me-launching program diskusi umum bertajuk Titik Temu: “Setiap Masalah, Ada Solusi”.

Program ini perdana digelar di Aston Hotel Pontianak Jalan Gajah Mada Rabu (23/12) pukul 20.00, mengangkat tema “Kilas Balik Ekonomi 2015”. Diskusi ini dipandu oleh presenter yang juga ekonom Universitas Tanjungpura (Untan), Muhammad Fahmi dan diseting oleh program manager dari Rakyat Kalbar, Muhammad Rizal Edwin.

Diskusi Titik Temu dihadiri narasumber di antaranya, Bupati Kubu Raya H Rusman Ali, Yusri Zainudin, Staf Ahli Setda Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Kalbar dan Asisten I Setda Pemkab Kubu Raya, Nendar Soeheri. Kemudian Agus Harianto dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, perwakilan Perum Bulog Kalbar, Dedi Aprilyadi dan Hendra, Ketua BPD HIPMI Kalbar, Nedy Achmad, Asisten Ombudsman Kalbar Bidang Pengawasan, Tania.

Hadir juga perwakilan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalbar, Taufik Wijiyanto, perwakilan PT PLN Wilayah V Kalbar, Agus Riyanto dan Pakar Hukum Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Dr Hermansyah.

Kemudian dari kalangan pengusaha, hadir Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal dan Wakil Ketuanya yang juga General Manager Aston Hotel Pontianak, Anto W. Soemartono. Perwakilan Hotel Transera Pontianak, Candy, Ketua Hiswana Migas Kalbar, Zulfidar Zaidar dan owner Raja Uduk Pontianak, Rizal K.

Titik Temu juga dihadiri pengurus BPD dan BPC HIPMI. Diantaranya Sekretaris Lembaga Hukum BPP HIPMI, M. Merza Berliandi dan Sekretaris BPD HIPMI Kalbar, Mohamad Qadhafy. Dewan Pembina BPD HIPMI Kalbar, Adi Gunawan, Bendahara BPD HIPMI Kalbar, Mansur dan pengurus BPD HIPMI Kalbar lainnya, A Iwan Santoso, Lukman dan Ario Sabrang. BPC HIPMI Sintang, Edoardo Helmansyah dan Feri Satria. Kemudian BPC HIPMI Kota Pontianak, Gusti Indra Kusnadi, Bakorda HIPMI Perguruan Tinggi Kalbar, Tino Akbar dan Ketua HMI Pontianak, Abang Bisar serta Pemimpin Redaksi Rakyat Kalbar, Hamka Saptono.

Titik Temu “Setiap Masalah, Ada Solusi” konsepnya membedah berbagai persoalan kekinian yang terjadi di masyarakat. Baik yang berhubungan dengan realitas sosial, kebijakan ekonomi, pembangunan, tata pemerintahan, budaya, politik dan lain sebagainya. Bahkan menyentuh persoalan sensitif dan strategis lainnya—yang jarang sekali muncul ke publik—untuk kemudian mencari opsi jalan keluar dari setiap problem yang dihadapi.

Diskusi perdana Titik Temu mengulas “Kilas Balik Ekonomi 2015”. Tema ini dikupas dengan pertimbangan, pelemahan perekonomian Kalbar selama 2015, telah membawa dampak pada keberlangsungan kesejahteraan masyarakat secara umum. Berbagai faktor determinasi disodorkan dan diuji langsung oleh para narasumber berkompeten dari berbagai bidang dan latar belakang keilmuan. Mulai dari para pemegang kebijakan, instansi vertikal, BUMN, kepala daerah, para pakar, aktivis, pengamat ekonomi, sosial, hukum dan kebijakan, sampai kepada pelaku usaha makro dan mikro di Kalbar. Mereka mengupas keberlangsungan ekonomi 2016 dengan berkaca pada lemahnya ekonomi di tahun 2015.

Diskusi Titik Temu di Aston Hotel Pontianak ini akan ditayangkan di Pon TV, Selasa (29/12) pukul 20.00. Kemudian ulasan dari berbagai narasumber yang hadir juga akan diterbitkan di harian Rakyat Kalbar di hari yang sama.

Diskusi bertajuk Titik Temu ternyata mampu menjawab berbagai persoalan ekonomi di Kalbar. Kegiatan ini pun bertabur pujian dari berbagai kalangan. Sebagian besar memandang, masyarakat Kalbar disuguhkan dengan issu dan perbincangan berkualitas, debat intelektual, blak-blakan serta independen. Titik Temu hanya ada di Kalbar untuk masyarakat Kalbar.

Bupati Kubu Raya, Rusman Ali menyambut baik diselengarakannya diskusi Titik Temu. Diskusi ini menurutnya, memberikan sharing informasi yang baik untuk pemerintah, demi kemajuan dan peningkatan mutu kehidupan masyarakat Kalbar secara umum.

“Terimakasih kepada Rakyat Kalbar, Pon TV, Hotel Aston dan HIPMI yang telah menyelengarakan acara Titik Temu: Setiap Masalah, Ada Solusi. Kalau di Islam itu, seperti ada hadist yang menyampaikan “Setiap Penyakit Pasti Ada Obatnya”. Ini saya kira sebuah inovasi baru yang perlu kita beri apresiasi untuk memberikan motivasi dan edukasi bagi masyarakat Kalbar,” ungkap Rusman Ali.

Sementara Staf Ahli Setda Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Kalbar, Yusri Zainudin memberikan apresiasi. Diskusi Titik Temu memberikan dorongan bagi pemerintah bersama semua pihak untuk lebih baik ke depan.

“Pak Gubernur Kalbar juga berpesan, bagi kesejahteraan masyarakat Kalbar tidak ada kata tidak, tidak ada kata capek, semua birokrasi di Kalbar diminta tangggap dan bekerja lebih giat. Kami perlu masukan, diskusi seperti ini benar-benar bermanfaat bagi kita semua,” ungkap Yusri.

Sementara Ketua BPD HIPMI Kalbar, Nedy Achmad menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada pihak penyelenggara Titik Temu. Menurutnya, tujuan dari sebuah diskusi, bagaimana semua pihak terutama masyarakat Kalbar dapat menerima manfaat dari kesimpulan pembahasan dan alternatif solusi yang diberikan.

“Dari rangkaian acara tadi, kita bisa melihat, terlepas dari adanya perlemahan atau perlambatan ekonomi di tahun 2015, kita juga bisa membaca bahwa ada beberapa peluang-peluang positif yang berpotensi untuk ditingkatkan dan dioptimalkan. Ada beberapa sektor yang menjadi titik sektor yang menjadi tumpuan khususnya di Kalbar, seperti program infrastruktur jalan paralel perbatasan,” ungkap Nedy.

Lebih jauh lagi, masyarakat dapat mengeksplorasi sejauh mana perkembangan suatu issu, dan faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan. Dari diskusi tersebut misalnya, kata Nedy, masyarakat tidak hanya dihadapkan tumpukan persoalan, tapi juga diberikan rasa optimisme yang kuat untuk memperbaiki persoalan ekonomi ke depan.

“Diharapkan diskusi ini menjadi sebuah role model yang nanti berjalannya waktu dilakukan secara regular. Apakah sebulan sekali atau sebulan dua kali, dengan topik yang berbeda, sesuai dengan konteks kekinian yang terjadi pada saat itu,” harapnya.

“Sehingga pada jangka panjangnya, diskusi ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat dari berbagai lapisan di Kalbar. Karena dalam diskusi Titik Temu ini, tidak hanya permasalahan-permasalah saja yang diangkat, namun secara bersamaan pula kita rumuskan alternatif solusi yang bisa kita sharing, dan tentunya diupayakan bisa kita implementasikan lewat sosialisasi media tentunya,” sambung Nedy.

Laporan: Fikri Akbar, Gusnadi

Editor: Hamka Saptono