eQyator – Memiliki rumah yang bagus dan kokoh adalah idaman setiap keluarga. Keluarga kecil yang baru menikah cenderung membeli hunian di komplek-komplek perumahan massal yang sudah tersedia dan banyak dipasarkan oleh developer.
Hal tersebut dikarenakan untuk membangun sebuah hunian perlu memakan waktu dan perencanaan serta biaya yang tidak sedikit. Rumah-rumah yang dibangun oleh developer biasanya memiliki bentuk yang seragam. Warnanya pun biasanya tidak sesuai dengan keinginan pembeli. Sehingga banyak diantaranya yang memodifikasi tampak atau fasade huniannya.
Kami coba menawarkan ide baru mengubah wajah bangunan dengan seminimal mungkin merusak bangunan yang lama. Anda pernah dengar dengan istilah secondary skin? Jika diartikan dalam bahasa Indonesia dapat disebut “kulit kedua”.
Kenapa disebut kulit kedua? Kulit pertama dapat kita sebut dinding rumah, berupa tembok, bata, batako atau kaca yang berfungsi sebagai pelindung hunian dari lingkungan luar, pelindung dari cahaya matahari yang menyengat dan hujan, serta pelindung dari panas dan dingin.
Sedangkan kulit kedua berfungsi hanya sebagai peran pendukung yang letaknya di luar dinding atau kaca yang berfungsi sebagai kulit pertama. Fungsi utama kulit kedua sebenarnya untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang berlebihan ke dalam rumah lewat bukaan kaca atau jendela. Namun secara tidak langsung bagian yang tertutupi akan terlihat berbeda dari dinding lainnya.
Umumnya bentuk secondary skin terdiri dari bidang yang semi masif atau berventelasi. Variasi bentuk merupakan penyesuaian dengan bentuk bangunan asal, dari beberapa jenis bidang secondary skin umumnya berbentuk bidang kisi yang tersusun horisontal atau vertikal, bidang yang tersusun pola grid berlubang (seperti dinding kerawang), atau bidang yang tersusun pola ukir berlubang.
Beberapa desain juga ada yang memadukan unsur tumbuhan dengan secondary skin, sehingga seolah-olah bangunan tertutupi dinding vegetasi hijau.
Dengan menutupi wajah hunian anda dengan konsep secondary skin, secara tidak langsung akan mengubah sebagian besar bentuk bangunan hunian anda tanpa mengubah struktur atau dinding aslinya.
Beberapa kisi-kisi sebelum anda merancang secondary skin lanyak dicoba untuk rumah anda. Pertama, perhatikan bukaan jendela atau pintu kaca berada di sebelah barat atau timur. Biasanya bukaan pada sebelah barat akan menerima cahaya matahari siang yang terik sehingga perlu direncanakan secondary skin di wilayah tersebut.
Kedua, perhatikan bentuk bangunan anda apakah memanjang horisontal, atau meninggi vertikal. Bentuk bangunan yang awalnya memanjang horisontal sebaiknya menggunakan secondary skin dengan pola vertikal. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi kesan bangunan hunian anda yang memanjang. Sebaliknya gunakanlah secondary skin berpola horisontal untuk bangunan yang berbentuk meninggi vertikal.
Ketiga, gunakan material-material yang tahan dengan cuaca luar, seperti alumunium, kayu kelas 1, atau besi. Keempat, pilihan material sangat tergantung dengan konsep awal rumah anda, jika rumah anda berwarna terang gunakanlah secondary skin berwarna gelap, dan sebaliknya jika rumah anda berwarna gelap gunakanlah secondary skin berwarna terang.
Kelima, jangan lupa tempatkan beberapa lampu sorot pada bagian bawah atau atas secondary skin, karena efeknya akan jauh lebih bagus ketika tersinar cahaya lampu pada malam hari. (*)