Mengherankan, Cabai Rawit Bisa Mahal

Bisa Tumbuh di Mana Saja dan Bukan Tanaman Sulit

SIDAK CABAI.Ketua KPPU Kota Surabaya,Aru Armando, menunjukkan cabai rawit oplosan antara cabai rawit busuk dan segar di Pasar Wonokromo Surabaya, Sabtu (7/1). JPG

eQuator.co.id – Fluktuasi tinggi yang masih saja terjadi pada harga pangan bukti pemerintah belum melakukan perbaikan fundamental. Kenaikan signifikan pada harga cabai khususnya rawit merah yang sedang terjadi merupakan ironi bagi negara agraris seperti Indonesia.

Di pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (7/01) misalnya, harga cabai rawit merah rata-rata dijual pada Rp140 ribu per kilogram. Padahal untuk menjual Rp40 ribu per kg pada kondisi normal saja sudah terbilang mahal.

“Repot, mahal banget. Dari sananya sudah mahal. Ya susah,” kata Yusuf (36) pedagang sayuran di kawasan tersebut.

Menurutnya, kenaikan memang belum lama terjadi, secara tiba-tiba saja dalam tiga hari terakhir. Solusinya paling-paling hanya mengurangi jumlah yang dijual.

“Karena kalau yang beli untuk dijual lagi seperti pedagang sayur keliling kan otomatis mereka belinya juga sedikit. Atau nggak usah beli sama sekali. Karena modalnya terbatas. Jualnya juga belum tentu gampang,” pikirnya.